SEMARANG, KABARDAERAH.COM – Ramainya pemberitaan tentang seorang wanita yang di hadang oleh oknum petugas bandara saat naik taksi di Bandara Semarang ternyata mendapat tanggapan dari beberapa pengemudi taksi konvensional di Semarang.
Hari Selasa (17/7/2018), kami menemui beberapa pengemudi taksi konvensional yang pernah mengalami perlakuan kurang mengenakkan dari petugas Bandara.
Seperti yang di ceritakan oleh Pengemudi berinisial ZA, seorang pengemudi taksi yang pernah di bentak oleh seorang petugas Bandara, karena waktu itu ZA menaikkan penumpang dari Bandara A Yani Semarang.
Kejadian itu terjadi sekitar bulan Oktober tahun 2017 silam saat masih berada di Bandara yang lama.
Awalnya ZA mengantarkan penumpang masuk ke dalam Bandara. Setelah penumpang turun, ZA pun mengarahkan mobilnya keluar Bandara. Sesampainya di perlintasan Kereta Api, Taksinya di Stop penumpang yang hendak menggunakan jasanya.
Namun, betapa kagetnya ZA waktu itu, karena saat penumpang sudah masuk ke dalam mobilnya, datanglah seorang petugas yang mengenakan pakaian mirip tentara membentak-bentak ZA dan menyuruh Penumpang itu turun dari mobilnya.
Adu mulutpun terjadi antara ZA dengan petugas tersebut. Bahkan petugas pun berusaha meminta KPP taksi atau SIM dari ZA. Namun permintaan Petugas itupun di tolak oleh ZA.
Karena mungkin ketakutan, penumpang yang sudah terlanjur naikpun akhirnya keluar lagi, dan jalan mencari tranportasi lainnya.
Sepanjang jalan dari perlintasan Kereta Api sampai lampu merah bundaran Kalibanteng, Petugas tadi pun mengejar ZA dan masih berusaha meminta surat-surat kendaraan yang di kemudikan ZA. Namun ZA tetap dengan pendiriannya dengan tidak memberikan apa yang di minta oleh petugas tersebut. Bahkan menurut keterangan ZA, petugas Bandara itu memaksa meminta dengan mengucapkan kata-kata yang kurang pantas.
Gagal mendapatkan apa yang di inginkan, petugas tadipun balik lagi ke arah Bandara.
Selain ZA, pengemudi taksi lainnya berinisial JG pun pernah mengalami hal serupa seperti yang di alami oleh ZA.
Ceritanya juga terjadi sekitar bulan Oktober 2017 silam. Waktu itu JG juga menaikkan penumpang karena di Stop oleh penumpang di dekat perlintasan Kereta Api yang gak jauh dari Bandara.
Penumpang baru masuk, tiba-tiba datang petugas berpakaian preman datang menghampiri JG dan meminta untuk menurunkan penumpangnya.
Mungkin karena gak mau berdebat terlalu lama, JG pun meminta penumpang untuk mencari tranportasi lainnya, meskipun waktu itu argo taksi milik JG sudah di nyalakan.
Berdasarkan banyaknya keluhan dari para pengguna taksi di Bandara Semarang, di harapkan pemerintah dalam hal ini Kementrian Perhubungan turun tangan agar bisa mengatasi masalah ini secepatnya agar kedepan, kota Semarang semakin maju dan wisatawan yang akan berkunjung ke kota Semarang pun semakin bertambah banyak.
( AL )
Discussion about this post