Jateng.Kabardaerah.com, Temanggung – Tim II Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Undip (Universitas Diponegoro) Semarang, Annisa Nur Hikmatus Sholikhah (22) dari Fakultas Psikologi Undip menggaungkan program yang menjawab keresahan masyarakat. Kegiatan dilaksanakan di lingkup terkecil tingkatan masyarakat Perumahan Skip Baru, RT 04/RW 06 Kelurahan Sidorejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (07/08/2020).
Seperti yang diungkap Annisa, kali ini memang sedikit berbeda karena mengusung model KKN pulang kampung sehingga mahasiswa dapat mengabdi di lingkungan masyarakat masing-masing.
“Keefektifan program, ketepatan sasaran, keamanan dan pengurangan resiko di tengah pandemi Covid-19 menjadi beberapa pertimbangan pengambilan lokasi pelaksanaan program KKN Pulang Kampung,” Terang Annisa Nur H. S.
Saat ini, masyarakat Indonesia di beberapa daerah berada di masa Adaptasi Kebiasaan Baru atau disebut New Normal Era. Maka dari itu, perlu digaungkan bagaimana cara menjaga kesehatan fisik dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Selain kesehatan fisik, yang harus dijaga yaitu kesehatan mental masyarakat. “Program ‘MESEM : Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru’ dapat menjadi salah satu solusinya. Menurut Penelitian, Firmansyah (2017), menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara aspek fisik dan aspek psikologis, dimana keduanya bersama-sama saling mempengaruhi. Dijelaskan bahwa faktor-faktor psikologis berkontribusi pada kondisi tubuh,” Jelas Annisa.
Pelaksanaan program ini sudah mulai dilaksanakan sejak tanggal 20 Juli 2020 hingga tanggal 07 Agustus 2020 secara door to door ke rumah warga. Terhitung sampai tanggal 05 Agustus 2020, sudah 39 dari 43 rumah telah dikunjungi dengan jumlah 62 warga. Setiap kunjungan ke rumahnya menghabiskan waktu kurang lebih 40 menit.
“Rangkaian kegiatannya yaitu memberikan pamflet kepada warga, sosialisasi seputar bagaimana cara menjaga kesehatan fisik dengan mengikuti protokol kesehatan, sosialisasi bagaimana tips menjaga kesehaan mental, melakukan relaksasi dengan panduan audio dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia oleh Danang Setyo Baskoro, M.Psi, Psikolog dan Gones Saptowati, M.A, Psikolog, dan yang terakhir membagikan masker gratis kepada warga,” Jelas Annisa.
Pelaksanaan program juga tetap berusaha mematuhi protokol kesehatan. Program ini mendapatkan respon positif dari warga karena membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19, memberikan informasi, dan bisa mengingatkan warga untuk tetap sehat mental dan fisik. Warga juga sangat terbantu dengan relaksasi yang di ajarkan.
Selain pembiasaan di masa Adaptasi Kebiasaan Baru, tantangan yang di hadapi masyarakat yaitu proses belajar siswa yang melaksanakan pembelajaran secara daring (dalam jaringan) online. Banyak siswa dan mahasiswa yang menilai pembelajaran di rumah kurang efektif karena lebih santai, menjadi kurang bisa mengatur waktu, kurang bisa konsentrasi, dan lain sebagainya.
“Program yang bernama ‘ABE : Ayo Belajar Efektif di Masa Pandemi Covid-19’ diharapkan bisa meningkatkan motivasi dan membuat proses belajar siswa lebih efektif dan menyenangkan,” Terang Annisa.
Pelaksanaan program di bagi sesuai tingkatan agar tidak terlalu banyak massa dan materi bisa disesuaikan dengan tingkatannya. Pada tanggal 25 Juli 2020 telah dilaksanakan untuk Mahasiswa (4 orang), tanggal 26 Juli 2020 untuk siswa SMA (3 orang), tanggal 1 Agustus 2020 untuk siswa SMP (6 orang), dan 2 Agustus 2020 untuk siswa SD (8 orang). Pelaksanaan program juga tetap berusaha mematuhi protokol kesehatan.
Serangkaian program kegiatan ini antara lain : sosialisasi mengenai bagaimana cara meningkatkan motivasi, sosialisasi mengenai bagaimana agar belajar di rumah saja lebih efektif, pemberian buku ‘Agenda_Ku’ untuk menyusun jadwal belajar yang efektif dan menyenangkan, selanjutnya melakukan Coloring Mandala yang sudah disediakan di dalam buku Agenda.
Penjelasan mengenai Coloring mandala merupakan aktivitas mewarnai sebuah gambar yang memiliki bentuk simetris, di mana dalam program ini akan digunakan menjadi selingan bagi siswa ketika merasa bosan, lelah, dan stres.
“Menurut Penelitian Ayu Kurnia, S dan Annastasia Ediati dari Fakultas Psikologis Undip tahun (2018), menunjukkan bahwa orang yang melakukan coloring mandala merasa tenang dan senang, serta dapat menjadi media meluapkan emosi,” Jelas Annisa.
Program ini mendapatkan respon positif dari para peserta karena menjadi lebih mengerti bagaimana cara belajar yang efektif dan menyenangkan, terutama dengan diberikannya buku agenda dan fasilitas Coloring Mandala.
(Penulis : Annisa Nur H. S, Fakultas Psikolog Undip)
Redaktur : Febriyanto C. P
Discussion about this post