Jepara.Jateng Kabar Daerah – Selasa (13/7/2022) Pandemi Covid-19 telah mengubah seluruh tatanan kehidupan masyarakat. Semua sektor kehidupan masyarakat terdampak akibat wabah covid-19 ini. Salah satu sektor yang terdampak adalah sektor pendidikan selain sektor kesehatan dan ekonomi. Adapun dampak yang mengancam sektor pendidikan adalah potensi atau kerentanan anak putus sekolah akibat dampak ekonomi dari pandemi covid-19. Sehingga untuk mengantisipasi potensi permasalahan tersebut diperlukan langkah-langkah srategis guna mencegahnya. Salah satunya adalah program sosial terhadap anak-anak usia sekolah yang berpotensi/rentan putus sekolah.
Disampaikan kepala desa Tigajuru, Khambali SH. Bahwa dalam upaya mengantisipasi potensi kerentanan anak putus sekolah, Desa Tigajuru ditahun 2022 ini melakukan perencanaan program sosial Prioritas yang disepakati dalam Musyawarah Desa (MUSDES) , yaitu anak putus sekolah (ATS) dan anak yang rentan atau berpotensi putus sekolah (ABTS) dengan program sosial , diantaranya santunan anak putus sekolah usia minimal 7-18 tahun yang memang tidak mampu dapat didanai dengan Dana Desa, hal ini sesuai dengan rapat dengan Pj bupati jepara di kantor Bappeda Jepara. Artinya pihak Pemdes turut terlibat dalam kehidupan pada anak-anak yang kurang mampu, seperti mensekolahkan atau memberi pelatihan ketrampilan. Dari Musdes beberapa waktu lalu, Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) disusun oleh Pemerintah Desa sesuai dengan informasi dari pemerintah daerah kabupaten berkaitan dengan pagu indikatif Desa dan rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah kabupaten.
Setelah sukses melaksanakan pembangunan jalan untuk pertanian, lalu penerangan jalan sepanjang jalan sawah terlaksana, ada program pembangunan infrastruktur yang tak kalah pentingnya, yakni perbaikan kantor balaidesa, normalisasi sungai, membuat Tugu Identitas desa dan pembuatan drainase”, kita akan upayakan segera dapat melaksanakan program tersebut, entah dari dana Desa, dana aspirasi maupun dana dari Banprov, pungkas Khambali. (Nik)
Discussion about this post