Jepara Kabar Daerah – Memegang peran sentral untuk menekan stunting, para ibu dan calon ibu di Jepara diminta tidak abai terhadap kebutuhan gizi bagi dirinya sendiri.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara saat hadir pada kegiatan bakti sosial Ikatan Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Kabupaten Jepara di Desa Bringin, Kecamatan Batealit, pada Jumat (14/7/2023) siang. Edy Sujatmiko yang dalam kesempatan itu hadir sebagai Pembina IKAPTK Kabupaten Jepara, ditemani ketua ikatan tersebut, Ratib Zaini, serta belasan anggota organisasi.
“Stunting seperti ini, kan, bukan saja selalu karena kekurangan gizi setelah kelahiran. Tapi banyak juga yang justru karena sejak remaja, sebelum, hingga selama masa kehamilan tidak memperhatikan gizi untuk diri sendiri,” kata Edy Sujatmiko yang dalam kesempatan tersebut menyerahkan sembilan paket bahan makanan pencegahan stunting.
Menurutnya, aumber gizi ini tidak harus mahal karena Jepara memiliki sumber protein murah yang melimpah, yakni berbagai macam ikan yang harganya terjangkau. Juga berbagai sumber gizi lain.
Dalam kesempatan itu dia juga meminta orang tua yang anaknya sudah diketahui stunting, mengupayakan maksimal konsumsi makanan bergizi untuk anaknya.
Edy Sujatmiko mengatakan, bakti sosial ini merupakan kegiatan bagian dari rangkaian pelantikan pengurus IKAPTK Kabupaten Jepata tahum 2023 – 2028.
“Dananya bersumber dari iuran anggota,” terangnya.
Petinggi Bringin Sumardi mengatakan, saat bantuan ini diterima, di desanya terdapat 3 balita stunting. Sedangkan dari Desa Bantrung terdapat 6 balita stunting yang ikut menerima bantuan di balai desanya.
“Kegiatan ini memotivasi kami untuk makin kompak membangun desa, termasuk mengentaskan stunting,” katanya.
Apalagi, para penderita stunting di desanya ternyata bukan terlahir dari keluarga prasejahtera.
Di luar sembilan paket bantuan pangan pengatasan stunting, dalam baksos itu IKAPTK juga memberikan bantuan 8 ribu liter air bersih.
“Alhamdulillah ada bantuan ini. Saat ini kami memang mengalami kesulitan akses pelayanan air bersih,” kata salah satu warga RT 5 RW 5 Desa Bringin, Sukur.
(Nik)
Discussion about this post