Jateng, Kabardaerah.com (Kendal) – Dengan mengenakan caping dan sekujur tubuh dilumuri lumpur sambil membentangkan spanduk bertuliskan ‘Selamat Hari Tani’ dan di salah satu ujungnya berkibar merah putih , Sekelompok Pekerja Seni Jalanan Kabupaten Kendal Jawa Tengah menggelar aksi yang bertajuk “Performing Art” di alun-alun kota Kendal, Kamis (24/09/2020).
Aksi yang digagas oleh Sodrun (Seniman Kendal), dimaksudkan untuk memperingati Hari Tani Nasional 2020. Sementara itu, beberapa kelompok Pelukis secara berkelompok melukis dengan media mmt bekas dan cat tembok. Dalam lukisan itu nyata tergambar penindasan terhadap petani.
Sodrun mengatakan, lukisan ini juga menyinggung soal penolakan terhadap Omnibus Law. Dengan disahkannya Omnibus Law, petani kian tertindas.
“Bayangkan dalam omnibus law nanti, orang bisa mendapatkan HGU selama 90 tahun. Padahal dalam UU pertanahan jaman Hindia Belanda, pemberian HGU tidak sebegitu lamanya. Artinya, omnibus law sejatinya lebih buruk dari UU Hindia Belanda,” Kata Sodrun.
Sementara itu, Somad R (Seniman Perupa Grafis) menyampaikan bahwa, aksi ini sengaja dipersembahkan kepada petani. Petani yang harusnya menjadi ‘pahlawan’ ternyata dihadapkan pada ‘kesulitan-kesulitan struktural’. Maraknya impor bahan pokok, kelangkaan pupuk membuat petani tidak tenang hidupnya.
“Harusnya Pemerintah memperhatikan nasib para petani, dan memberikan pendampingan terkait pertanian,” Papar Somad.
Dikatakan, acara Aksi yang dimulai dari siang hari hingga usai menjelang maghrib ini, juga diisi dengan nyanyi dan puisi .
“Pendeknya, setiap siapapun boleh bergabung di sini, yang penting tunjukkan karya yang berpihak ke petani!,” Pungkas Somad R. saat memungkasi agenda yang juga disuport oleh komunitas Los Maos dan Ruang Bebas Uang.(RBU)
Discussion about this post