GROBOGAN, Kabardaerah.com – Dalam rangka untuk meningkatkan Tali Silahturahmi kepada seluruh warga NU Kabupaten Grobogan Jawa tengah, PC NU Grobogan Menggelar Halal Bihalal Dan Seminar Nasional yang Diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Grobogan,pada hari Sabtu tanggal (27/5/2023) 09.00 wib.
Hadir dalam acara tersebut Staf ahli Kementerian Agama Prof Dr Abu Rohmat, Ketua PCNU Kabupaten Grobogan KH Wan Fadhil Balawi, Danrem 073 Makutarama Kolonel Inf Purnomosidi mewakili Pangdam IV Diponegoro,Bupati Grobogan Hj Sri Sumarni, SH, MM, Wakil Bupati Grobogan H Bambang Pujianto MKes serta jajarannya, Dandim 0717/Grobogan Arh Muda Setyawan, Kapolres Grobogan AKBP Dr Dedy Anung Kurniawan ,SiK, Msi Mewakili Kapolda Jawa tengah Irjen pol Ahmad Luthfi,Pengurus cabang NU Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Boyolali, Sragen, Blora, Kudus, Pati dan Demak,MWC NU Kabupaten Grobogan dan PC NU Ranting se Kabupaten Grobogan hadir sebagai pembicara Rois Syuriah, PWNU Jawa Tengah Ubaidillah Sodaqoh.
Sementara itu H Nur Solikin selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyebutkan dalam acara seminar nasional ini sebenarnya akan dihadiri Wapres RI Ma’aruf Amin dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qumas, namun karena masih adanya kesibukan kedua tokoh tersebut, sehingga kali ini beliau tidak bisa hadir,” Ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut Hj Sri Sumarni, SH,MM
Bupati Grobogan dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada NU dimana selama dia memimpin Grobogan, NU selalu berperan dalam proses pembangunan di Kabupaten Grobogan. “Saya selalu dekat dengan para ulama/ kyai, sebab saat saya ada masalah saya selalu sowan ke kyai.” Kata Hj Sri Sumarni, SH,MM Bupati Grobogan.
Sementara Ketua PCNU Grobogan KH Wan Fadil Balawi mengungkapkan NU adalah sebuah hikmat. Karena memiliki hukmat maka NU bisa ” Ngrahmati” (mendatangkan rahmat) dan juga bisa “Malati” (kuwalat- jawa). “Percuma saudara punya ilmu tetapi tidak mempunyai hikmat, pasti akan kuwalat, namun jika memiliki hikmat pasti akan memberikan rahmat bagi sesama” Ucap KH Wan Fadil Balawi, ketua PCNU Kabupaten Grobogan.
Usai pemberian sambutan tersebut dilanjutkan dengan prosesi halal bihalal semua hadirin. Kemudian dilanjutkan dengan seminar.
Acara seminar nasional yang bertemakan “Ulama Sebagai Pelopor Demokrasi dan Cakap.Menyikapi Isue SARA Menyongsong tahun Politik 2024” ini menghadirkan dua orang nara sumber yakni DR. KH. Muhamad Muzamil (PWNU Jateng) dan Khatib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori.
Kedua narsum.NU tersebut dalam materinya mengetengahkan upaya upaya positip dalam menciptakan suasana damai menghadapi pesta demokrasi 2024 mendatang dengan berbagai solusi, dan mengajak seluruh nahdliyin dan warga negara umumnya untuk menjadi pelopor demokrasi. Dengan demikian akan terhindar dari perpecahan sesama anak bangsa karena adanya perbedaan yang terjadi.
Kegiatan Seminar Nasional tersebut juga untuk mempersiapkan Kader NU dalam mempersiapkan serta menghadapi ditahun politik nanti ditahun 2024.
Menjelang pemilu 2024,Staf Ahli Bidang Kementrian Agama Prof.Dr.Abu Rohmat mengajak warga Nahdliyin agar senantiasa meminta petunjuk dari para Kyai didalam memilih pemimpin.
Disampaikan oleh Prof Dr Abu Rohmat,” ada 3 cara didalam menentukan pemimpin yang akan dipilih yaitu,pertama memakai cara orang ahli yakni menggunakan Ijtihad politik ‘yaitu orang yang dianggap memiliki pengetahuan cukup atau Kyai yang bisa menentukan siapa Tokoh yang dianggap mampu menjadi Pemimpin,” Ujarnya.
Menurut Prof Dr Abu Rohmat,
“Jikalau belum pada level mujtahid, bisa menggunakan level kedua yakni level itibak, yang mengikuti argumen orang yang lebih paham yang tahu hukumnya dan dalilnya” Ucap Prof. Dr. Abu Rohmat, dalam Acara Halal Bihalal dan Seminar Nasional bartajuk “Sinergi Ulama Mengawal Demokrasi di Pendopo Kabupaten Grobogan.
Lebih lanjut Prof Dr Abu Rohmat mengungkapkan,
Namun jika belum pada level Mujtahid paling tidak harus menjadi Itibak dan harus punya Idealitas mengapa harus memilih suatu pemimpin, Sebab Itibak Kyai Penting dan tidak bisa dibodohi,
Namun kalau betul awam atau tidak tahu Ijtihad maupun Itibak, maka mamang harus Taklid atau mengikuti pendapat orang lain tanpa tau alasan nya,” terangnya.
Diharapkan oleh Prof Dr Abu Rohmat,
Dengan Politik Moralitas tujuannya untuk mendatangkan kesejahteraan bagi semua masyarakat,” Pungkas Prof Dr Abu Rohmat Staf ahli Kementerian Agama.
Reporter: BANU ABILOWO.
Discussion about this post