Jateng.Kabardaerah.com (KENDAL) – Jalan utama menuju TPI di Kelurahan Bandengan, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal yang melewati pusat pemerintahan Perkotaan rusak berat.
Akibatnya, jika hujan datang jalan mirip kubangan kebo (kerbau, red). Dengan berdiameter lubang jalan bervariasi, dari 1,5 meter persegi hingga 3 meter persegi, dengan kedalaman 10 hingga 20 cm.
Sudah banyak korban yang berjatuhan akibat rusaknya jalan dipusat perkotaan yang dikenal dengan Jalan Masjid dan Jalan Laut tersebut, baik korban jatuh maupun korban materi.
Menurut keterangan Cahyo salah satu aktivis lingkungan mengatakan, jika jalan itu rusak sudah bertahun-tahun bahkan terkesan kumuh tidak adanya saluran drainase di sekitar jalan tersebut.
“Jalan yang sudah bertahun-tahun rusak parah, hingga kini belum juga ada perhatian dari pemerintah daerah setempat. Bahkan terkesan dibiarkan, tak hanya itu saat musim penghujan tiba menjadi kubangan seperti kebo (kerbau, red) karena di sekitar jalan masjid tidak adanya saluran drainase pembuangan ke sungai,” terangnya.
Disisi lain penuturan Kamdi Ketua RT 4 RW 1 Kelurahan Bandengan, kerusakan jalan sudah bertahun tahun ini memang belum ada perhatian dari pemerintah.
Untuk itu, dirinya bersama warga swadaya dan membelikan tanah urugan, untuk menutup jalan yang berlubang. Minimal bisa sedikit mengurangi kerusakan.
“Jalan ini sudah bertahun-tahun rusak parah, sebelum pemerintahan bupati ini. Kerusakan bertambah parah jika usai hujan atau datang rob,” ungkapnya, kepada Awak media.
Warga dibantu anggota Linmas Kelurahan Bandengan dan Babinsa Kodim 0715/Kendal, Sertu Eko Roedi, bahu membahu menguruk jalan sepanjang 200 meter.
Bahkan Kamdi mengaku, dirinya sudah berkali-kali meminta kepada pihak Kelurahan supaya diteruskan kepada dinas terkait, untuk segera diperbaiki.
“Sudah berkali-kali saya menyampaikan kepada pak Lurah Bandengan, tapi jawabannya cuma menunggu dan bersabar saja,” ungkap Kamdi.
Bukan hanya itu, menurutnya sudah berkali-kali ada orang-orang dinas terkait yang sudah mengukur jalan. Namun sampai sekarang tidak ada realisasi.
“Ya sudah ada yang ukar-ukur jalan tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya,” ujar Kamdi yang juga menjabat sebagai Komandan Linmas Kelurahan Bandengan.
Dirinya berharap kepada pemerintah daerah untuk segera memperbaiki infrastruktur jalan di Kelurahan Bandengan.
“Karena kondisinya sudah memperihatinkan. Kalau cuma diurug pakai tanah urugan, nanti kalau ada hujan atau rob, akan rusak lagi,” imbuh Kamdi.
Sementara itu, Lurah Bandengan Sutarjo yang hadir dalam kegiatan kerja bakti tersebut menjelaskan, pihaknya sudah mengajukan untuk anggaran perbaikan jalan di kelurahannya.
Menurutnya, untuk perbaikan jalan sudah masuk dalam paket program “KOTAKU” yang dicanangkan pemerintah pusat sejak tiga tahun lalu.
“Jadi ini sudah masuk dalam program KOTAKU yang dananya dari pusat. Total paket anggatan Kotaku mencapai Rp 25 miliar. Terdiri dari, peningkatan jalan 40 cm sepanjang 1 kilometer, perbaikan saluran, peninggian tanggul penangkis rob dengan pengurukan tambak, supaya rob tidak masuk ke pemukiman warga,” papar Sutarjo.
Dirinya juga menyebut saat ini program KOTAKU sudah ada lelang proyek nasional di Balai Besar Provinsi Jawa Tengah.
“Informasi yang kami dapat, lelang sudah dimulai awal November 2021 ini di Balai Besar Jawa Tengah. Kami berharap hal ini segera terealisasi,” ungkap Sutarjo.
Sementara itu, menurut penuturan warga Bandengan, Endro, sudah banyak pengendara yang jatuh dan berakibat rusaknya kendaraan.
“Bukan hanya kendaraan, bahkan pengendaranya pun mengalami luka-luka. Ada juga penjual siomay yang jatuh, dagangannya tumpah semua,” ujarnya. (Red)
Discussion about this post