Kendal, jateng.kabardaerah.com – Dugaan adanya jual beli jabatan di Pemerintahan Kabupaten Kendal belakangan ini telah menjadi perbincangan hangat di Masyarakat Kendal.
Dan hal ini tidak luput dari sorotan para aktivis Kendal yang beberapa waktu lalu mengadakan pertemuan membahas dugaan adanya jual beli jabatan tersebut.
Bahkan Aktivis senior Kendal, Novel Basyai memastikan bakal ada Demo dari Para Aktivis Kendal untuk mengkritisi adanya dugaan jual beli jabatan di Kendal. “Rencana senen depan, semoga tidak masuk angin,” ungkapnya ( Rabu, 12/10).
Novel juga mengakui dirinya telah dihubungi oleh beberapa Aktivis Kendal lainnya untuk menggelar Demo bersama Masyarakat kendal.
“Beberapa waktu lalu saya ditelpon para aktivis untuk demo jual beli jabatan di Kendal, dan waktunya sekira senen depan oktober Mas,” imbuhnya.
Dalam pantauan Media ini, memang dugaan jual beli jabatan terus santer didengungkan , walau pihak Kampung Istana sudah memberikan klarifikasi disalah satu media cetak lokal yang membantah segala tudingan yang diunggah salah satu akun facebook bernama sambo kendal.
Namun kini giliran para aktivis Kendal yang tergabung dalam Gerakan Kendal Bangkit (GKB) sesuai suratnya tertanggal 10 oktober 2022 untuk menggelar Aksi unjuk rasa damai yang mengkritisi Dugaan jual beli jabatan dan permasalahan kendal lainnya yang diduga pengelolaannya tidak transparan yang tujuannya agar kendal bersih dari KKN.
Dan rencananya aksi damai tersebut akan digelar di Alun-alun kendal hingga ke gedung DPRD Kendal agar pihak Wakil rakyat juga bisa segera memanggil eksekutif Kendal guna menjelaskan kasus tersebut.
Sebagaimana diketahui beberapa minggu yang lalu Bupati Kendal Dico M Ganinduto telah melantik 39 pejabat kendal secara mendadak untuk mengantisipasi adanya jual beli jabatan, namun kenyataanya justru dugaan jual beli jabatan di Kendal semakin terdengar nyaring disinyalir bersumber dari orang dalam Kampung Istana yang merasa kecewa dengan kondisi kendal saat ini.
Ditempat terpiaah Ketua Dewan Penasehat GNPK Jateng, HR.Mastur , SH. MSi mengungkapkan keprihatinannya atas dugaan adanya jual beli jabatan di Pemerintah Kabupaten Kendal.
“Jika nanti dugaan jual beli jabatan ini benar, maka para pejabat yamg terbukti menyuap bisa batal demi hukum pelantikannya. Tapi dari hitungan saya, tidak sebesar yang diunggah di Facebook,” ungkap Mastur .
Dan Mastur juga meminta Aparat Penegak hukum (APH) untuk proaktif atas kasus ini, ” Mestinya APH segera proaktif dengan segala kemampuannya untuk membongkar kasus ini secara terang benderang, karena mereka telah terdidik dan terlatih untuk itu.
Dan Para Aktivis LSM serta Masyarakat membantu memberikan informasi sambil menunggu hasil kerja pihak APH. Agar kasus ini tidak semakin liar, melebar dan meluas, atau tanpa berujung,” pungkas Mastur (TIM)
Discussion about this post