Banyumas, jateng.kabardaerah.com – Sabtu, 2 Juli 2022 Jam 19:45 – 22:00 Wib, Nyai Hj. Hanifah istri almarhum KH Abbas Muin beserta putra putri dan keluarga besarnya, mengadakan acaran yasin tahlil 40 hari wafatnya KH Abbas Muin, pernah menjabat Ketua PBNU periode Gus Dur, periode KH Hasyim Muzadi dan KH Said Aqil Siroj, sebagai Ketua Lakpesdan PBNU tahun 1994-1996,
Pembacaan Yasin, Tahlilan dan doa dipimpin oleh Kiai Haji Abdu Salam dari Pamijen, bertempat di dua rumah joglo Kopi Luber yang titik lokasinya persis di sebelah barat kediaman Nyai Hj. Hanifah istri almarhum KH Abbas Muin, Jl. Pasukan Pelajar Imam, Tanahgaring, Pamijen, Kec. Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
Acara tahlilan dihadiri oleh keluarga besar almarhum, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama Pamijen Sokaraja, pengurus harian, banom dan lembaga NU. Serta tidak ketinggalan JPZIS NU Care-LAZISNU Beres Banyumas hadir bersama Putra putri putu menantu kerabat dan murid-murid almarhum, diantaranya yaitu Gus Irfan dan istri, Gus Fauzi dan Ustadz Ardianto Santoso dari Surabaya.
acara di buat sangat simple, berupa ucapan selamat datang, sambutan pihak keluarga yang diwakili oleh Gus Nashrudin Choir dengan panggilan akrabnya adalah Gus Udin, kemudian langsung tawasul, pembacaan Yasin, tahlilan doa sholawatan dan ramah tamah bersama-sama, selesai.
Dalam sambutan mewakili keluarga, Gus Udin mengatakan, “Pertama, saya mewakili keluarga mengucapan terimakasih kepada semua pengurus harian PC NU Kab Banyumas, MWC NU Kec Sokaraja, Ranting NU Pamijen, baik jajaran Tanfizdiyah, Rois Suriyah maupun banom dan lembaga NU, beberapa dosen UIN SAIZU Purwokerto, PMII Banyumas, dan JPZIS BERES Banyumas yang juga hadir ikut membacakan yasin, tahlil doa dan sholawat yang pahalanya untuk almarhum Bapak KH Abbas Muin” Tutur Gus Udin di pendopo Sabtu (2/7/2022).
Kedua, lanjut Gus Udin, kami sekeluarga merasa sedih ditinggal beliau. Namun saya yakin beliau bahagia dalam naungan kemuliaan-NYA. Karena ketika menghadap Allah Swt. Beliau statusnya sebagai tokoh NU sekaligus sebagai sesepuh pergerakan NU.
Ketiga, mengajak jama’ah yasin tahlil untuk tetap membangun hubungan baik dengan Allah Swt sampai kematian menjemput. Kematian itu sesuatu yang pasti. Mari kita gapai ridho Allah Swt sebelum kematian itu menjemput kita. Sebab kematian menjadikan manusia menggapai keabadian yang akan ketemu dengan sang pencitanya, Allah Swt.
Keempat, Kita semua berharap, mudah-mudah bapak KH Abbas Muin diakui sebagai santri Mbah Hasyim. Dikarenakan, beliau meninggal masih memegang keAlimanya dan menjadi sesepuh yang menjadi rujukan pergerakan NU khususnya kaum muda NU.
Kelima, di acara yasin tahlil 40 hari wafatnya bapak KH Abbas Muin, beliau menegaskan yang dikhususkan kepada generasi muda NU yang selama ini mengenal sosok bapak, dan juga mengagumi sekaligus sebagai panutan,
“Ambilah segala kebaikan pada almarhum, kita tiru dan praktekkan. Namun kalau ada kesalahan almarhun semasa hidup kita maafkan.
Teruntuk almarhum bapak KH Abbas Muin, Al-Fatihah.
“Tidak ada yang dapat kami ucapkan selain terima kasih kepada hadirin sekalian, dan kami turut memohon maaf atas segala kurangnya kami dalam penyambutan,” pungkasnya Gus Nashrudin Choir.
Kontributor Banyumas : Djarmanto – YF2DOI*
Discussion about this post