Jateng, Kabardaerah.com (KENDAL) – PT WSI selaku pengelola objek wisata Pantai Cahaya mempunyai kabar gembira mengenai konservasi dan kelestarian satwa, yaitu lahirnya burung kakatua jambul kuning.
Pantai Cahaya merupakan salah satu tempat wisata paling populer di Kendal yang terletak di Desa Sendang Sikucing Kecamatan Rowosari Kendal.
Walaupun kondisi pandemi covid-19 sampai saat ini belum juga usai dan berdampak ke semua sektor, termasuk sektor pariwisata, tak membuat PT WSI lengah dan patah semangat karena penurunan jumlah pengunjung di Pantai Cahaya.
Manager Operasional PT WSI, M Iqbal menyampaikan bahwa, kabar gembira mengenai konservasi dan kelestarian satwa yang dilakukan PT WSI yakni pada tanggal 5 Desember 2020 kemarin, telah lahir satu ekor kakatua jambul kuning.
“Kakaktua jambul kuning merupakan salah satu satwa yang menjadi prioritas pengembangan di PT WSI,” Ujar Iqbal dalam konferensi pers, Kamis (17/12/2020).
Iqbal menuturkan, kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea) ini merupakan salah satu satwa yang dilindungi, sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018.
Lebih lanjut, M Iqbal menyampaikan bahwa pengembangan konservasi ini menjadi mandat undang-undang dalam upaya pelestarian satwa.
“Kelahiran ini tidak serta merta terjadi. Kelahiran ini berkaitan dengan program khusus kami dan memang menjadi suatu program untuk breeding atau pengembangbiakan satwa,” Paparnya.
Ia menambahkan, atas kelahiran kakatua jambul kuning, pihaknya berencana akan melapor ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah agar tercatat secara resmi dan menjadi perhatian. Serta berita bahagia untuk masyarakat umum.
Hal senada di sampaikan oleh Humas PT WSI, drh. Vian, beberapa program breeding yang ada di PT WSI saat ini telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Diantaranya lumba-lumba, linsang, landak jawa, cocktiel, ringneck, dan kakatua mini.
Vian mengungkapkan bahwa ntuk mendukung program breeding atau pengembangbiakan satwa pada masa pandemi, pihaknya juga memanfaatkan waktu untuk terus memperbaiki sarana konservasi.
“Alhamdulillah pada bulan Juni 2020 kami telah selesai membangun laboratorium hewan dengan berbagai fasilitas lengkap di dalamnya,” Ungkap Vian.
Ia menegaskan, program yang sudah dilakukan merupakan upaya untuk mewujudkan visi perusahaan, yaitu menjadi lembaga konservasi berbasis penelitian dan pengembangan bertaraf internasional.
“Selain itu, program tersebut merupakan bentuk kesungguhan dan keseriusan kami untuk tetap berpegang teguh terhadap amanat undang-undang. Terutama mengenai konservasi,” Tegasnya.
Selaku pihak manajemen dari PT WSI, dirinya terus memberikan himbauan kepada masyarakat yang berkunjung ke Pantai Cahaya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi dan terus melakukan hal-hal produktif.
“Marilah kita bersama-sama meningkatkan pola hidup kita menjadi pola hidup yang sehat agar terbebas dari pendemi covid-19. Salam Lestari! Ayo Wisata ke Pantai Cahaya!” Pungkas Vian. (Zam/red)
Discussion about this post