Jateng.Kabardaerah.com, Bantul – Di era new normal ini banyak sekali pola hidup yang perlu diubah untuk menekan penyebaran COVID-19, namun kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dapat menimbulkan hambatan sendiri. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (Undip), Pascalis Muritegar Embu-Worho, melihat permasalahan ini dan membantu masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pengabdian masyarakat tidak terhalang pandemi, Undip mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis Pada tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS)” dengan konsep “KKN Pulang Kampung” untuk pelaksanaan KKN, Senin (10/08/2020).
Dengan konsep tersebut KKN dilaksanakan pada tanggal 5 Juli-15 Agustus 2020 di lingkungan tempat tinggal masing-masing mahasiswa, termasuk Pascalis di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Program yang diajukan dan dilaksanakan oleh Pascalis yaitu pelatihan pemberdayaan keluarga di era new normal pada kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pada Sabtu (18/07/2020) dan kemudian dilanjutkan dengan Gerakan Sehat Fisik Mental (GSFM) masyarakat Desa Srimartani.
Program ini didasari hasil asesmen di desa ini yang menunjukkan adanya keluhan masyarakat tentang pendampingan anak belajar di rumah dan pola hidup sehat yang masih perlu dikembangkan. Hal tersebut menjadi penting karena ketidakmampuan keluarga mendampingi anak belajar dapat mengancam kualitas pendidikan dan absennya pola hidup sehat menyebabkan daya tahan tubuh yang dibutuhkan saat ini memburuk.
Meskipun di ranah pendidikan sudah ada banyak bimbingan belajar dan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) pada kesehatan, namun peran keluarga sebagai elemen sosial primer sangat penting untuk mendorong motivasi belajar anak serta hidup sehat. Oleh karenanya fokus program ini adalah memberi pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat untuk membentuk perilaku belajar dan hidup sehat dalam keluarga.
Pelatihan yang mengundang Ketua PKK di 17 dusun dan dua orang perwakilan PKK di desa Srimartani, dilaksanakan dengan tetap menaati protokol kesehatan yang berlaku seperti jumlah peserta tidak di atas 20 orang, penginstruksian penggunaan masker, pemberian jarak 1,5 meter antar peserta, dan penyediaan hand sanitizer.
Pelatihan selain memberikan materi bagaimana membentuk perilaku di bidang pendidikan dan kesehatan keluarga serta memberi kesempatan peserta merancang program yang bisa digalakkan kelompok PKK untuk membentuk perilaku tersebut. Sementara itu kegiatan GSFM dilaksanakan dengan menyebarkan buku panduan pembentukan perilaku dalam keluarga secara daring serta menempel poster pola hidup sehat fisik dan mental di Desa Srimartani.
Siti Amronah, Lurah Desa Srimartani mengharapkan demgan adanya program ini masyarakat bisa menjaga kesehatan mental pada orang lain yang terpapar positif covid 19 agar tidak mengucilkannya.
“Harapannya setelah ini apa yang ibu-ibu dapatkan hari ini dapat disebarkan di PKK dusun masing-masing maupun PKK RT atau RW masing-masing. Selain itu, di masa pandemi ini kita juga perlu menjaga kesehatan mental orang yang dinyatakan positif dengan cara tidak menjauhinya dan memberi dukungan sosial agar segera sembuh,” Ungkap Lurah pada sesi terakhir.
(Penulis Oleh : Pascalis Muritegar Embu-Worho)/**
Discussion about this post