GROBOGAN Jateng Kabardaerah.com -Warga Desa Tungu, Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan, tepatnya di area persawahan tegong Desa Tungu Rt 13/Rw 02 di belakang penggilingan padi, digemparkan dengan adanya penemuan sesosok mayat berjenis laki – laki,pada hari Sabtu tanggal (03/06/2023) pukul 08.30 wib.
Akhirnya diketahui identitas mayat tersebut bernama Ilham Bayu Sugara alias Bara bin Suwarno (24) warga Desa Pahesan Rt 11/Rw 01, Kecamatan Godong.
Adapun setelah diadakan olah TKP team Inavis Polres Grobogan dan petugas kesehatan dari Puskesmas Godong II terdapat luka di kaki kanan paha, dan tumit korban, sehingga setelah luka tersebut diidentifikasi oleh team inavis bahwa luka bakar itu akibat kena aliran setrum arus listrik yang berada disawah tersebut.
Dari informasi yang didapat menyebutkan penemuan mayat itu pertama kali ditemukan Siti Nihayah (58) warga Desa Tungu Rt14/Rw 02 saat pergi ke kebun memetik cabai dilanjutkan menengok tanaman padi di sawah. Namun betapa terkejutnya saat melihat seorang mayat di pojokan sawah dengan posisi tengkurap, sehingga temuan dilaporkan ke pihak terkait.
Kepada Awak Media Kepala Desa Tungu Isman mengatakan bahwa,”korban merupakan warga Desa Pahesan, Kecamatan Godong, Grobogan. Mayat itu ditemukan warganya sekitar pukul 08.30 wib dan dalam kondisi sudah berbau.
Dikatakan oleh Isman.
”Sekitar pukul 08.30 WIB ditemukannya. Yang menemukan warga saya. Awalnya saya di dekatnya, tapi karena berbau, saya menjauh. Itu warga Pahesan, usianya sekitar 24 tahun,” katanya.
Isman menambahkan, pihaknya sebelumnya mendapatkan kabar bahwa terdapat warga Desa Pahesan yang belum pulang sejak menonton pentas ketoprak di Desa Tungu, beberapa hari lalu. Dia menyatakan, memang pemuda itulah yang dimaksud,” Bebernya.
Disebutkan oleh Isman,
”Kronologi itu (apakah tawuran usai nonton ketoprak) saya tidak tahu. Memang kemarin saya ditelepon keponakan saya, ada warga Pahesan dari kemarin belum pulang. Dia bertanya apa kemarin ada keributan saat ketoprak hari Kamis tanggal 1 Juni. Tapi memang itu yang dicari,” jelasnya.
Lebih lanjut, Isman mengatakan, memang usai pentas ketoprak itu terjadi keributan. Namun, keributan terjadi antara warga Desa Tungu dengan warga Wonotunggal, bukan dengan warga Pahesan.
”Pada saat pentas kesenian aman-aman saja. Setelah pentas memang ada keributan, tapi sudah selesai di balai desa antara warga Desa Tungu dan Wonotunggal, bukan warga Pahesan,” Ungkapnya.
Sementara itu, Plh Kapolsek Godong Iptu Musnadi menyatakan, korban diduga meninggal karena tersengat listrik jebakan tikus. Dia menyangkal isu yang menyebut korban meninggal karena pembunuhan usai pentas ketoprak beberapa hari lalu.
”Kesetrum (tersengat listrik). Bukan (pembunuhan). Itu Tim Inafis olah TKP dan jelas kesetrum,” katanya.
Reporter: BANU ABILOWO.
Discussion about this post