GROBOGAN Jateng Kabardaerah.com – Akulturasi budaya Islam dan Jawa menjadi ciri khas cara beragama Islam di Nusantara. Budaya itu dapat diterima jika substansi atau isinya tidak menyimpang dari ajaran tauhid dan syari’at.
Seperti halnya di bulan Sya’ban ini, umat Islam di pesisir Jawa khususnya melakukan acara Bersik Kubur. seperti juga yang dilakukan oleh Warga masyarakat Dusun Ngrawing Desa Ngambakrejo Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Jawa tengah pada hari Minggu tanggal 19/03/2023 pukul 07.00 wib di Makam Joko Tinggi Dusun Ngrawing.
Dalam kegiatan Bersik Kubur mengandung arti ,
Bersik artinya membersihkan, sedangkan kata ‘Kubur’ diambil dari kata Kuburan artinya tempat bersemayam manusia yang telah meninggal. Bersik kubur biasa dilakukan pada hari Minggu akhir tiap bulan Sya’ban.
Besik Kubur bisa diartikan membersihkan tempat kuburan untuk perawatan dan kerapian tempat kuburan. Mengapa demikian? karena kita sebagai manusia yang masih hidup, harus bisa menghormati asal usul dirinya bahwa manusia bakal mati.
Menurut salah satu kitab, setiap pertengahan bulan Sya’ban, arwah ahli kubur itu ‘pulang’ ke rumah keluarganya. Bisa diartikan mereka pulang bukan untuk hidup kembali, tetapi meminta do’a kepada ahli waris yang telah ditinggalkannya.
Oleh sebabnya, orang Jawa mengatakan bukan Sya’ban itu disebut bulan ruwah. Akar kata dari ارواح yang artinya banyak arwah. Nama acaranya disebut ruwahan yang seiring waktu menjadi ruwahan massal.
Setiap keluarga mengirim beberapa arwah ahli kuburnya, kemudian dicatat di lembar kertas untuk dibacakan di acara ruwahan. Biasanya diringi dengan hadoroh, khotmil Qur’an dan doa bersama untuk penutupan acara.
Sebagian yang lain meriwayatkan bahwa pertengahan bulan Sya’ban, buku catatan amal ditutup dan dibuka kembali buku catatan amal yang baru.
Kepada Awak Media Kabardaerah.com Grobogan H Muhtarom,SAg mengatakan bahwa,”
Setelah Bersik kubur, warga sekitar melaksanakan selametan doa bersama untuk ahli kubur di area kubur/ makam Joko Tinggi Dusun Ngrawing musholla atau masjid ,” Ucapnya.
dikatakan oleh H Muhtarom,SAg,” Doa yang biasa dipanjatkan berupa tahlil, sholawat nabi, alfatihah dan lain sebagainya. Ada juga yang selametan sebelum Bersik kubur di makam Joko Tinggi Dusun Ngrawing. Namun, intinya sama,” Ungkapnya.
Disampaikan oleh H Muhtarom, SAg,”
Warga masyarakat Dusun Ngrawing Desa Ngambakrejo Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Jawa tengah yang selametan membawa berbagai macam jenis makanan. Ada yang jajan pasar, nasi, telur,Ambengan Ingkung ayam dan lain-lain yang intinya untuk sedekah bersama. Tujuannya untuk menolak bala’ (bahaya) baik dohir maupun batin,” terangnya.
H Muhtarom,SAg berharap,
Semoga dengan adanya Bersik kubur di makam Joko Tinggi Dusun Ngrawing dan ruwahan dapat mempererat silaturahmi dan mengingatkan kita kepada Allah SWT & kegiatan tersebut terus rutin berjalan tiap tahun,” pungkas H Muhtarom, SAg tokoh masyarakat dusun Ngrawing Desa Ngambakrejo Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan.
Reporter: BANU ABILOWO.
Discussion about this post