Jateng.kabardaerah.com (SEMARANG) – Setelah beberapa hari kemarin kebanjiran, Rumah Sakit Sultan Agung Semarang khususnya lantai dasar baik ruang poliklinik, ruang administrasi dan ruang lainnya kini sudah tidak terendam lagi.
Akan tetapi untuk area di luar Rumah Sakit masih terendam cukup tinggi, sehingga para karyawan dan tenaga medis kesulitan untuk keluar ataupun masuk ke Rumah Sakit. Tidak sedikit karyawan terpaksa jalan kaki menerobos genangan air setinggi pingang orang dewasa.
“Untuk saat ini kegiatan medis sudah terkondisikan dan tetap bisa berjalan. Hanya saja, untuk akses keluar masuk rumah sakit saat ini sangat sulit ditembus karena tak ada mobil yang bisa menembus banjir Jalan Kaligawe maupun area rumah sakit,” jelas Chanif, Staf Humas Rumah Sakit Sultan Agung kota Semarang, Rabu (10/2).
Tim SAR Ditsamapta Polda Jateng telah mengirimkan perahu karet dan kendaraan truk Polisi untuk mengevakuasi tenaga medis yang akan keluar masuk dari area Rumah Sakit.
Personil Polri juga menjemput mereka yang akan masuk ke Rumah Sakit. setiap hari perahu karet inilah yang menjadi alat angkut utama.
Sementara bagi pasien yang sudah selesai perawatan diangkut dengan truk dari kepolisian menuju titik aman di luar genangan untuk dijemput oleh keluarganya.
Selain bantuan armada perahu dan truk, Tim SAR Ditsamapta juga membantu pendistribusian pasokan logistik dari berbagai pihak untuk masyarakat.
“Yang sangat urgent saat ini adalah tambahan armada truk besar untuk mobilitas tenaga medis dan keluarga pasien,“ ujar Chanif.
Di sela kegiatan operasi bantuan, AKBP Didik Priyo Sambodo mengatakan, atas perintah Dirsamapta, pihaknya terjun langsung ke lokasi banjir untuk membantu masyarakat, terutama di area RSI Sultan Agung.
“Kegiatan ini adalah perintah langsung dari Direktur Samapta Polda Jateng yang mempunyai tujuan mulia peduli terhadap sesama khususnya korban banjir yang ada di wilayah kota semarang,” jelasnya.
(Al/Red)
Discussion about this post