Jateng Kabar Daerah – Desa Brantaksekarjat bersama Dinas Peternakan Kabupaten Jepara , Kecamatan Welahan dan juga pendamping desa pada tanggal 11 – 13 Agustus 2022 melaksanakan Kegiatan Bimtek pemulihan ekonomi, pengelolaan Ternak Kambing di Desa Brantaksekarjati Kecamatan Welahan.
Di hadiri narasumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Jepara Edi Supeno, Pak Bowi Kecamatan Welahan, Ir. Hidayat, dengan peserta dari kelompok peternak kambing yang berjumlah 11kelompok, perkelompok diwakili 3 orang.
Kegiatan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemulihan ekonomi pengelolaan hewan ternak kambing. wawasan dan ketrampilan para peternak kambing Desa Brantak dalam mengelola budidaya ternaknya agar lebih maju dan dapat berkembang sehingga berdampak positif terhadap pendapatan peternak khususnya di masa Pandemi Covid 19.
Melalui perwakilan dari dinas peternakan Kabupaten Jepara, Edi Supeno disampaikan bahwa peternak harus lebih semangat mengelola usaha budidaya ternaknya agar Kabupaten Jepara para peternak kambing lebih maju.
Selain pengelolaan usaha juga perlunya peternak berkumpul membentuk kelompok. Peternak yang berkumpul dan terstruktur akan lebih memudahkan dalam berusaha. Pemilihan bibit juga berperan penting upaya pengembangan kambing dan domba. Untuk memperoleh hasil yang baik dalam pembibitan kambing dan domba harus memperhatikan juga kaidah kesehatan hewan yang meliputi Situasi Penyakit Hewan, Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Hewan, dan Pelaksanaan Biosecurity.
Dalam pelaksanaan bimtek, Desa menggandeng Dinas Peternakan Kabupaten, kecamatan, pendamping desa, pelaku usaha petani peternak Desa Brantaksekarjati Kecamatan Welahan yang sudah berpengalaman dalam usaha pengelolaan kambing, agar bisa sharing dengan peserta bimtek dan dapat berbagi ilmunya agar para peternak semakin bersemangat dalam usaha beternaknya. Disampaikan oleh Edi Supeno bahwa pakan sangat berperan penting bagi kambing. Untuk pemenuhan pakan maka ketersediaan pakan yang ada di lokasi juga harus dipertimbangkan. Untuk penggemukan, pemberian pakan harus didukung dengan pemberian limbah pertanian/limbah industri seperti ampas tahu dan bungkil singkong, sedangkan untuk pembibitan pada saat pemeliharaan cempe dan induk masa bunting juga harus ditunjang dengan pakan tambahan dari limbah industri/limbah pertanian. Selain itu faktor pakan, disampaikan juga bahwa Pasar menjadi pertimbangan utama pada sebuah usaha peternakan. Siapa yang akan membeli, di mana tempat untuk memasarkannya, bagaimana sistemnya, dan berapa kebutuhannya. Jika pasarnya jelas lebih mudah untuk menentukannya. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan qurban atau aqiqah, berarti yang dipilih adalah usaha penggemukan. Untuk memenuhi permintaan bakalan, berarti yang dipilih usaha pembibitan, Intinya, kita harus jeli melihat dan memanfaatkan peluang usaha yang ada. Apabila kebutuhan untuk kambing qurban sudah jelas ada pasarnya, begitu pula untuk kebutuhan bibit sudah pasti pasarnya.
Kepala Desa Brantaksekarjati juga menyampaikan, harapannya dengan adanya kegiatan bimek Para peternak kambing, kelompok peternak didesa Brantaksekarjati bisa bertambah maju dalam pengelolaan dan pemeliharaan yang baik untuk Kambing kambingnya. (Nik)
Discussion about this post