Jateng.kabardaerah.com – Pada tanggal 1 Oktober 1965, Indonesia menyaksikan peristiwa tragis yang dikenal sebagai G30S/PKI, di mana sekelompok pasukan Tjakrabirawa, pengawal presiden, yang telah dipengaruhi oleh ideologi PKI (Partai Komunis Indonesia), melakukan serangkaian penculikan dan pembunuhan terhadap para jenderal TNI AD. Peristiwa ini tetap menjadi bagian dari sejarah yang mengguncangkan dan memilukan.
Dalam artikel ini, kami akan menguraikan kronologi peristiwa tersebut agar kita semua dapat memahami sejarah yang kelam ini dan mengambil pelajaran berharga untuk masa depan. Sejarah ini mengingatkan kita bahwa ideologi komunis tidak sesuai dengan nilai-nilai negara kita.
Sebelum Peristiwa G30S/PKI (1926-1945 dan 1946-1965)
Sebelum peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, PKI telah terlibat dalam berbagai kejahatan dan kebiadaban selama beberapa dekade. Mereka telah menumpahkan darah tokoh nasionalis, kesultanan, kiai, santri, dan rakyat yang tidak bersalah. Buku seperti “Palu Arit Di Ladang Tebu” dan “Banjir Darah” menggambarkan kekejaman PKI dari tahun 1926 hingga 1966 di Jawa, Bali, dan Sumatera.
Kronologi Penculikan Delapan Jendral TNI AD
1. Penculikan Jenderal Abdul Haris Nasution
Pada pukul 03.00 WIB, sekitar 30 pasukan penculik berangkat dari desa Lubang Buaya menuju kediaman Jenderal A.H. Nasution di Jakarta. Mereka menyergap rumahnya, tetapi Nasution berhasil melarikan diri ke markas Kostrad.
2. Penculikan Letnan Satu Pierre Andreas Tendean
Lettu Pierre Tendean, ajudan Jenderal Nasution, disangka sebagai Nasution dan diculik. Tendean menjadi salah satu korban tragis peristiwa ini.
3. Penculikan Letnan Jenderal Ahmad Yani
Pasukan penculik, pimpinan Peltu Sukijan, menuju kediaman Jenderal Ahmad Yani dan berhasil membawanya ke desa Lubang Buaya setelah menembaknya.
4. Penculikan Mayjen Suprapto
Mayjen Suprapto, seorang jenderal TNI AD, diculik dari rumahnya di Jakarta Pusat dan dibawa ke desa Lubang Buaya.
5. Penculikan Mayjen Mt. Haryono
Mayjen Mt. Haryono juga menjadi korban penculikan saat para penculik memasuki rumahnya dan membunuhnya.
6. Penculikan Mayor Jenderal S. Parman
Pasukan penculik menghadang Mayjen S. Parman di rumahnya, dan dia pun diculik setelah ditodong senjata.
7. Penculikan Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
Brigjen D.I. Panjaitan diculik dari kediamannya, dan dia mengalami perlakuan kasar sebelum akhirnya ditembak hingga tewas.
8. Penculikan Brigadir Jenderal Sutoyo
Brigjen Sutoyo diculik dari rumahnya oleh pasukan cakrabirawa dan dibawa ke desa Lubang Buaya.
Peristiwa G30S/PKI adalah salah satu babak kelam dalam sejarah Indonesia. Semoga artikel ini membantu Anda memahami lebih dalam peristiwa tragis ini dan menghormati para korban sebagai pahlawan revolusi. Sejarah adalah pelajaran berharga bagi kita semua untuk masa depan yang lebih baik.
Penulis: Taufiq Edi Susilo, S. Pd
Dikutip dari sumber :
Buku “Palu Arit di Ladang Tebu” karya Hermawan Sulistyo
Buku “Banjir Darah” karya Anab Afifi – Thowaf Zuharon
Discussion about this post