DEMAK, jateng.kabardaerah.com – Satgas TMMD Reguler Ke-114 Kodim 0716/Demak selain merampungkan pengecoran jalan, juga sudah merampungkan garapan rehab RTLH beberapa rumah. Salah satunya adalah rumah Maghfiroh (35), warga RT 01 RW 01 Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung.
Rumah penjual jamu keliling ini sebelumnya termasuk rumah yang tidak layak huni. Dimana atap banyak yang bocor, berpagar anyaman bambu yang sudah lapuk, dan lantai tanah. Selain itu rumah yang berukuran 5 x 6 meter ini juga dulunya tak memiliki jendela rumah serta antara kamar tidur dan dapur menjadi satu.
Menurut Pasiter Kapten Chb Ajit Anggono selaku koordinator lapangan, penampakan rumah Maghfiroh (35) kini berbeda jauh dari kondisi awal sebelum direhab. Melalui tangan-tangan terampil Satgas TMMD, kini rumah Maghfiroh (35) disulap menjadi rumah minimalis yang layak huni.
Bertiang kayu jati, berdinding bata herbel dan triplek, serta memiliki 1 ruang tamu dan 2 kamar tidur. Tak hanya itu, satgas TMMD juga membuatkan dapur serta kamar mandi dan saluran pembuangan untuk rumah kecil Maghfiroh.
“Ini semuanya kita lakukan ikhlas untuk masyarakat. Menjadikan rumah mereka menjadi layak huni. Ya begitulah hasilnya, bisa dilihat sendiri,” ujar Pasiter saat ditemui disela-sela kesibukannya, Sabtu (20/08/2022).
Menurutnya, selama proses pembangunan, pihak penerima bantuan rehab RTLH sama sekali tidak dipungut biaya untuk pembangunan rumahnya. Hal ini dikarenakan, pihaknya tidak mau membebani pihak penerima bantuan.
“Kita bangunkan rumah dengan dana yang sudah disediakan, sehingga kita tidak meminta dana sepeserpun kepada penerima. Kasihan mereka, buat kehidupan sehari-hari saja masih kekurangan. Toh dengan dana segitu, hasilnya cukup memuaskan,” tegasnya.
Terpisah, penerima bantuan, Maghfiroh (35) mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas bantuan rehab rumah miliknya. Dirinya sangat berterima kasih kepada TNI dan Pemerintah daerah, yang sudah memilih rumahnya sebagai sasaran RTLH dalam TMMD. Kini mimpinya memiliki rumah layak huni menjadi nyata.
“Alhamdulillah pak, rumah saya sudah bagus. Dulu saya ingin sekali memperbaiki rumah, tapi karena kondisi ekonomi, jadinya nggak mampu pak. Jangankan untuk merenovasi rumah pak, untuk biaya keseharian saja sangat sulit. Sekali lagi terima kasih pak,” ungkap Maghfiroh penuh haru. (Adi / pendim0716).
Discussion about this post