Kendal-kabardaerah.com. Kepala Desa Taman gede Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, Munadi memaparkan pengalamannya menjadi Kepala Desa yang penuh suka dan duka, “Saya menjadi Kades Taman Gede sudah berjalan 2 (dua) tahun, namun dalam perjalanannya kadang ada duka dan sukanya. Setiap saat bisa dipastikan ada permasalahannya yang muncul. Karena saya khan ngawula orang banyak. Jadi wajar kalau ada yang tidak puas atas kepemimpinan saya, ” ungkap Munadi kepada Media ini beberapa waktu lalu.
Dan Munadi juga mengakuinya, jika permasalahan di desanya bisa diselesaikan dengan baik berkat dirinya dekat dengan para Kyai, ” Selama ini kalau ada masalah, saya langsung sowan ke Mbah Kyai. Alhamdulillah semua urusan dimudahkannya. Maklum khan dulu saya orang biasa yang jauh dari Doa restu para Kyai. Dan sekarang banyak keajaiban berkat Doa Kyai, ” imbuhnya.
Selanjutnya Munadi juga bercerita atas profesi masa lalunya sebagai Tukang Las yang harus bekerja keras untuk melayani dengan baik para pelanggannya. Dan kini Munadi pun harus terus melayani dengan baik warga desanya sesuai Jabatan Barunya sebagai Kades Taman Gede, ” Saya dulu memang berangkat dari pekerja keras sebagai tukang Las, jadi ketika jadi Kades , kebiasaan itu mengikutinya. Makanya beberapa permasalahan di desa terus saya selesaikan agar bisa bermanfaat bagi warganya dimulai dari penyelesaian sengkta tanah, pembangun fisik hingga olahraga sepakbola, pokoknya kerja, kerja, kerja, ” Tandasnya.
Dalam penelusuran Media ini, memang keseriusan Munadi selaku Kades Taman Gede Gemuh ini cukup kemenangannya saat Pilades dua tahunan lalu cukup pantastis, karena mampu mengalahkan petahanannya yang didukung dana dan sokongan dari penguasa saat itu. Tapi bagi Munadi kala itu tidak menyurutkan niatnya untuk turut berkifrah guna memajukan kampung halamannya dan memajukan desanya. Dan nampaknya Dewi Fortuna saat itu masih memihak Munadi yang mampu memenangkan Pilkades Desa Taman Gede yang harus bersaing dengan rivalitas lainnya.
Kini Munadi telah menjabat Kades Taman Gede dengan segala suka dan dukanya, dan hanya 4 (empat) tahun lagi Dia ada kesempatan untuk mengabdi desanya yang kadang ada onak dan duri dalam menjalankan roda pemerintahan desanya. Namun semua itu dihadapi dengan senyum dan keikhlasan, karena baginya yang penting berkarya guna kemajuan desa dan bermanfaat bagi warganya, “Segala kritikan dan cacian, saya anggap cambuk dan intropeksi diri agar saya lebih maju dan bersabar. Semoga Allah memudahkan kerja saya dan rrekan-rekan di Desa, ” pungkas Suami Piantun ini mengakhiri pembicaraannya. (TIM)
Discussion about this post