Banyumas, //jateng.kabardaerah.com// Muhasabah dan Do’a Bersama dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke-95 Tahun 2023 di rumah relawan kemanusiaan, bertajuk “Bersatu merawat sedekah, Bangkitkan kesadaran, Tumbuh kepekaan dan Satukan kepedulian sesama” yang dipimpin Ust. Daryanto.
Kegiatan ini dilaksanakan di kediaman Ust Daryanto, bagi para relawan dan aktifis kemanusiaan, kegiatan ini diikuti oleh Ketua Ranting NU Rejasari, Ketua Ranting NU Kedungwuluh, para relawan kemanusiaan dan para alumni madrasah amil zakat, yang telah bersertifikat dari 7 kelurahan se-kecamatan Purwokerto Barat, kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023) malam.
Ustadz Daryanto, menyampiakan terima kasih kepada semua yang hadir dan mohon maaf bila belum bisa memberikan penghurmatan yang lebih.
“Selamat bermuhasabah, selamat berdo’a, selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda, dan selamat berdiskusi, semoga menjadi tambahan penyemangat untuk bersatu memajukan Indonesia, melalui kesadaran merawat sedekah untuk kepedulian kemaslahatan umat,” unkapnya.
Ketua Ranting NU Kelurahan Kedungwuluh H. Achmadi memberikan apresiasi, dan menegaskan, kegiatan ini dilaksanakan bertujuan Bersama Dalam Rangka Memperingati hari Sumpah Pemuda Ke – 95 Tahun 2023, sehingga dalam peringatannya kali ini, segenap rekawan kemanusiaan Purwokerto Barat dengan muhasabah dan memanjatkan doa dengan harapan untuk memaknai sumpah pemuda.
”Diharapkan kegiatan ini bertujuan positif yakni berguna untuk bermuhasabah bersama, siraman rohani dan moral kepada para relawan kemanusiaan, dengan harapan menciptakan hasil pelaksanaan tugas yang baik, bijaksana dan mulia, sehingga dapat menjadi relawan kemanusiaan peka dan sigap serta dapat memaknai hari Sumpah Pemuda ke-95 yang teraplikasi pada aktifitas sosial kemanusiaan,” ungkapnya.
Ya Allah yang Maha Mengabulkan Do’a, bimbinglah para pemuda dan pemudi harapan bangsa. Jadikanlah para pemuda kami menjadi pemuda yang Tangguh dalam berkarya, kuat dalam pendirian, selalu menegakkan kejujuran dan keadilan, serta senantiasa berlomba dalam kebaikan, imbuh doanya.
Relawan kemanusiaan dari wilayah Pasir Kidul Titin, menyampaikan nek wedi aja wani-wani, dan nek wani aja wedi-wedi (kalo berani jangan takut-takit dan kalo takut, kalo takut jangan berani-berani, yang penting semua aktifitas dalam naungan sebuah regulaai payung hukum yang berlaku di Negra Republik Indonesia, tandasnya. (Lilik)
Discussion about this post