OPINI
Ternyata guru pembelajaran merdeka masih tersandera beban administrasi Guru tidak bisa mengajar dengan leluasa, sebuah konsep yang mengurangi beban pendidik. Namun kenyataannya, seperti yang diungkapkan Mendikbud Ristek pada Hari Guru Nasional 2019, pekerjaan administratif masih menjadi sahabat guru. Janji kemandirian guru nampaknya belum terpenuhi, apalagi dengan adanya kurikulum mandiri yang dicanangkan pada HGN 2023.
Kurikulum menjanjikan pengurangan beban guru, namun kenyataannya guru masih dibebani tugas administratif, bahkan saat bekerja di platform pendidikan.
Menyelesaikan lamaran dan pelatihan sehari-hari di platform Merdeka Mengajar sudah menjadi rutinitas, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah guru dapat mengajar siswanya dengan cara terbaik.
Fokus pada pengendalian juga menciptakan ruang terjadinya intimidasi dan kekerasan di sekolah. Harapan untuk terbebas dari pekerjaan yang tidak jelas manfaatnya nampaknya masih jauh dari kenyataan. Keadaan ini telah mengubah peran guru sebagai pendidik, dan tugas utama mengajar tergantikan oleh tugas administratif.
Solusinya mungkin dengan Mengerahkan Staf administrasi Sekolah agar guru dapat fokus pada tugas inti mereka.
Guru seringkali kebingungan dengan platform Merdeka Mengajar, terutama mengenai ringkasan laporan pengajaran yang menyoroti rendahnya penggunaan metode pembelajaran.
Mengapa kualitas pembelajaran begitu rendah meskipun ada peningkatan dalam berhitung dan pemahaman membaca?
Haruskah guru terus mengakses pelatihan PMM atau belajar bagaimana memenuhi kebutuhan siswa di kelas, apakah lebih baik membiarkan mereka menemukannya?
Seiring berjalannya waktu, harapan guru untuk belajar mandiri nampaknya terancam. Janji perubahan tampaknya masih belum terpenuhi, dan “guru belajar gratis” masih menjadi impian yang belum terwujud.
Penulis: Edi Susilo
Discussion about this post