SEMARANG, jateng.kabardaerah.com – Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Lamper Lor, bersama Forum LPMK Semarang Selatan kembali mengadakan operasi pasar minyak goreng dan ditargetkan hari ini Jum’at (11/3/2022), semua sudah selesai penjualannya.
Sebelumnya, operasi pasar minyak goreng dengan harga murah Rp 14 ribu per liter, diprakarsai oleh Irwan Loekito, Ketua LPMK Lamper Lor Kecamatan Semarang Selatan dengan kuota 500 liter dan mekanismenya menggunakan kupon serta bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK dan FKK di balai Kelurahan Lamper Lor pada Jum’at pagi (18/2/2022).
“Iya. Setelah kami mengadakan operasi pasar minyak goreng kemarin. Beritanya viral dan banyak yang menghubungi Saya. Salah satunya Forum LPMK Semarang Selatan,” jelas Irwan Loekito kepada SUARABARU.ID di Semarang, Kamis (10/3/2022).
Rapat koordinasi dengan Forum LPMK Semarang Selatan, lanjutnya, akhirnya ditindaklanjuti LPMK Lamper Lor dengan menyediakan kuota 1800 liter minyak goreng untuk operasi pasar, yang dibagikan ke seluruh kelurahan di Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang melalui Forum LPMK Semarang Selatan secara simbolis, di Balai Kelurahan Lamper Lor, pada Senin (7/3/2022).
“Hasil rapat koordinasi dengan Forum LPMK Semarang Selatan, akhirnya tersedia kuota 1800 liter minyak goreng untuk operasi pasar, untuk dibagikanbkw tiap-tiap kelurahan,” terang Ketua LPMK Lamper Lor.
Sedang Drs HM Handoyo, Ketua Forum LPMK Semarang Selatan kepada SUARABARU.ID menyampaikan, bahwa progres operasi pasar minyak goreng yang pelaksanaannya sudah berjalan sejak hari Senin lalu (7/3/2022), ditagetkan sudah selesai pada hari Jum’at (11/3/2022).
“Memang kita targetkan hari Juma’at, (11/3/2022) sudah ada laporan penjualan operasi pasar minyak goreng secara keseluruhan, dari tiap-tiap kelurahan di Kecamatan Semarang Selatan,” paparnya.
Dipesankan pula oleh Ketua Forum LPMK Semarang Selatan, bahwa dalam menjalankan operasi pasar minyak goreng di tiap-tiap kelurahan itu, jangan sampai menimbulkan gesekan ataupun kekerasan antar warga, saat pembelian.
“Ya pokoknya saling menjaga, jangan sampai timbul gesekan ataupun kekerasan seperti diberitakan di media-media elektronik,” pesan pengajar di salah satu SD Negeri di Semarang ini.
Dalam pembagian kuota operasi pasar minyak goreng di tiap-tiap kelurahan, imbuhnya, masing-masing kelurahan memperoleh 180 liter atau 180 paket minyak goreng.
“Ya mas. Dari 1800 liter dibagi rata ke 10 kelurahan, masing-masing memperoleh 180 liter minyak goreng. Harapannya kedepan kegiatan ini bisa berkelanjutan,” pungkasnya berharap.
L.A Ariyanto
Discussion about this post