Kendal, jateng.kabardaerah.com – Isu dugaan jual beli jabatan di Pemerintahan Kabupaten Kendal yang terus bergulir dan telah menjadi perbincangan hangat di Masyarakat Kendal.
Nampaknya kini semakin meluas , karena pihak Kampung Istana sudah memberikan klarifikasinya melalui salah satu media cetak lokal yang menyangkal tudingan sebagaimana diunggah salah satu akun Sambo Kendal di Medsos Facebook beberapa wakrtu lalu.
Dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal, H.Sugiono juga enggan menanggapi isu tersebut,” No.coment, saya ngurus kerjaan aja mas,” ungkapnya dikantornya ( Jum’at, 7/10)
Sebelumnya Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kendal, Pipin juga yang sempat disebut di Medsos Facebook merasa tidak ada hubungannya dengan isu tersebut. “Saya tidak merasa nama saya disebut,” ungkapnya melalui pesan Watshapnya.( Rabu, 5/10)
Sedangkan Plt.Dinas BKKBN Kendal, Sugiri menilai berita itu murahan, “Soalnya khan itu berita murahan Pak, akunnya pake akun palsu,” ungkap Giri.( Rabu, 5/10)
Ditempat terpisah Ketua Dewan Pembina GNPK Jateng, HR. Mastur, SH, MSi menilai isu dugaan jual beli jabatan ini mestinya Aparat Penegak hukum (APH) Proaktif untuk mengusutnya agar terang benderang, “Sebenarnya bagi APH membongkar kasus ini mudah. Kami dan Masyarakat kendal khan ingin tahu kebenarannya, karena jika benar bisa saja para pejabat yang diduga menyuap bisa batal demi hukum jabatannya,” ungkapnya.(Jumat, 7/10)
Bahkan Mastur juga menilai informasi dari Medsos Facebook tersebut tidak semuanya benar, “Saya menghitung tidak mungkin mencapai sebesar yang diinfokan di Facebook, tapi kita tunggu hasil pengusutan APH saja,” imbuhnya.
Dalam Penelusuran Media ini, memang beberapa minggu yang lalu Bupati Kendal, Dico M Ganinduto telah melantik 39 (tiga puluh sembilan) pejabat Kendal dari Mulai Pejabat setingkat Sekda, Kepala OPD , Kabid dan Kabag yang sempat memunculkan pro dan kontra, karena pelaksanaannya terkesan mendadak dan juga ada beberapa pejabat yang dilantik disinyalir tidak sesuai keakhliannya.
Bahkan ada salah seorang ASN kendal yang usulan pelantikannya dikabarkan mepet waktunya dan mendesak diduga tanpa melalui proses Tim Anjab , sedangkan ada juga ASN berinisial HP yang memprotes, karena dirinya justru dimutasi ke kecamatan patean yang terletak di pegunungan Selokaton. Padahal rumahnya didaerah Cepiring Kendal.
Menurut Sumber yang dapat dipercaya, sebenarnya model pelantikan secara mendadak ala Bupati Kendal, Dico M Ganinduto dimaksudlkan sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya jual beli jabatan di Pemerintahan Kabupaten Kendal.
Namun nampaknya, hal tersebut belum bisa menangkalnya, justru kini isu dugaan jual beli jabatan tersebut semakin merebak dan telah menjadi konsumsi publik yang memprihatinkan. Dan beberapa Aktivis LSM beserta Masyarakat Kendal pun berencana akan menggelar Aksi Demo agar kasus ini segera diusut tuntas. (TIM)
Discussion about this post