Jepara Jateng Kabar Daerah – Senin (14/8/2023) Paguyupan Guyup Rukun kelurahan Jobokuto Jepara merayakan hari ulang tahun yang ke-25 dengan meriahkan acara spesial berupa pengajian umum dan santunan kepada anak yatim-piatu (yatama). Acara tersebut dihadiri oleh para anggota Paguyupan Guyup Rukun, Lurah Jobokuto, tokoh masyarakat, serta warga sekitar.
Dalam rangkaian perayaan HUT yang berlangsung di depan kantor Kelurahan Jobokuto suasana penuh kebersamaan dan keharmonisan terasa begitu kental. Kegiatan dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Alqur’an, tahli, rebana yang terakhir pengajian umum.
Penyelenggaraan pengajian umum yang menghadirkan Ustadz Kyai Mas’ud Sudadi dari Desa Jambu Mlonggo Jepara, berbagi ilmu mengenai anak Yatim piatu sholeh dan pandangan dalam upaya mempererat tali persaudaraan serta memperdalam pemahaman agama.
Tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, Paguyupan Guyup Rukun juga menunjukkan komitmennya dalam berperan aktif dalam masyarakat dengan memberikan santunan kepada anak-anak yatama. Santunan ini mencakup bantuan berupa uang tunai sebagai bentuk kontribusi positif kepada masyarakat sekitar. Yang diberikan kepada 30 anak yatim piatu yang tinggal di Kelurahan Jobokuto.
Dalam sambutannya, Ketua Paguyupan Guyup Rukun, Sutarto , mengungkapkan Terima kasih dan rasa syukurnya atas perjalanan 25 tahun organisasi ini hadir di tengah-tengah masyarakat.
Ia juga menegaskan komitmen organisasi untuk terus berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan yang memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan dan semakin kokohnya tali persaudaraan di antara anggota dan warga kelurahan Jobokuto, perayaan HUT Paguyupan Guyup Rukun ke-25 ini sukses menjadi momen bersejarah yang menginspirasi dan memberi contoh positif bagi usaha bersama dalam membangun lingkungan masyarakat yang lebih baik.
Kepala Kelurahan/ Lurah Jobokuto, Indah Santi Wulandari dalam sambutannya juga menyampaikan, bahwa usia 25 tahun ibarat pemuda usia sudah matang, meminta kegiatan seperti bisa di budayakan untuk kelanjutannya ke depan sehingga tetap terjalin Guyup Rukun. (Nik)
Discussion about this post