GROBOGAN Jateng Kabardaerah.com -Sebagai salah satu lumbung pangan Provinsi Jawa Tengah (Jateng), sentra produksi jagung Kabupaten Grobogan
dan juga menjadi salah satu lumbung jagung terbesar nasional.
Memiliki luas lahan tanam pertahun 150 ribu hektare. Lahan tersebut termasuk lahan milik perum perhutani yang dikelola bersama masyarakat.
“Lahan milik perum perhutani yang berada di sekitar hutan mayoritas ditanami jagung,” Kata Kepala Dinas Pertanian Dr. Sunanto,S.ST. MP.
Pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) tersebut menjadi bentuk dukungan untuk meningkatkan produktivitas.
Dimana Perum Perhutani memberikan akses kepada masyarakat untuk turut serta dalam melakukan pengelolaan hutan berbasis kolaboratif.
Dr. Sunanto,S.ST. MP. menjelaskan, selepas masa panen, benih yang dibutuhkan oleh masyarakat petani di Grobogan untuk menanam kembali mencapai 2.000 ton bibit jagung, apabila dirupiahkan mencapai kurang lebih Rp.200 miliar,” Ungkapnya.
Lebih lanjut Dr. Sunanto,S.ST. MP. menyampaikan, pihaknya selalu berusaha mendorong inovasi di kalangan petani Hal itu dengan melakukan pengadaan varietas baru yang lebih tinggi produktifitasnya,” terangnya.
Kebanyakan warga masyarakat sekitar hutan biasa menggarap tanah untuk ditanami jagung sebanyak dua kali masa tanam.
Pihaknya juga menyampaikan tingkat produktivitas jagung mengalami peningkatan.
Lebih banyak dari yang sebelumnya 835 ton. Saat ini sekitar 850 ribu ton,” jelasnya
“Harga tertinggi bisa mencapai Rp4.500 sampai Rp5.200-an per kilogramnya. Namun untuk saat ini sekitar Rp6000-an,” Pungkas Dr. Sunanto,S.ST. MP. Kepala dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Jawa tengah.
Reporter: BANU ABILOWO.
Discussion about this post