Jateng.kabardaerah.com (SEMARANG) – Di wilayah barat kota Semarang terdapat sebuah Sendang yang lingkungannya masih asri dan sejuk. Air sendang tersebut setiap hari dipergunakan warga sekitar untuk minum, mencuci, mandi dan pengobatan.
Namun selain itu, ternyata tempat tersebut konon dulunya sering dimanfaatkan oleh pencari nomor togel untuk mengadu keberuntungan. Entah dengan cara apa mereka bisa mendapatkan nomer itu, hanya merekalah yang tahu.
Adalah Sendang Kaliancar. Terletak di wilayah RT 01 RW 01 Dusun Kaliancar Kelurahan Podorejo Kecamatan Ngaliyan kota Semarang Jawa Tengah. Keberadaannya belum banyak masyarakat yang tahu karena memang pengelolaan belum maksimal.
Pantauan kami di lokasi, ada dua jenis sendang, yaitu sendang Panguripan dan sendang Pengasihan. Air yang keluar dari sendang sangat bening dan segar. Bahkan saat itu ada warga yang mengambil airnya dan langsung diminum.
“Enak, seger kok mas. Gak usah dimasak langsung minum aja,” ucap seorang perempuan yang tidak mau disebutkan namanya.
Selain itu, di bagian dekat sendang Pengasihan juga terdapat pendopo yang biasa digunakan untuk rapat maupun keperluan lainnya. Kemudian di dekat sendang Panguripan juga terdapat Musholla yang dibangun oleh donatur.
Sesepuh Dusun Kaliancar, Mbah Tono saat ditemui di rumahnya menceritakan, awal mula sendang itu ada pertama kali pada pertengahan orde reformasi. Saat itu, dirinya mengaku tersentuh untuk merawat sendang tersebut.
“Orde lama orde baru itu belum ada. Sejak pertengahan reformasi sekitar tahun 1995, hati saya seperti disentuh. Baiknya tak buat seperti ini. Hati saya sendiri bukan masyarakat,” ungkap Mbah Tono, Minggu (27/12/2020).
Menurutnya pertama kali yang dibangun setelah sendang yaitu pos jaga, kemudian lama kelamaan bangunan lain juga ikut dibangun oleh para donatur yang peduli dengan sendang tersebut.
“Terus saya bikin pos, lama kelamaan ada seorang wanita dari Jogja datang ke sendang. Sejak itu, para donatur datang membantu untuk membangun area sendang menjadi bagus dan menarik,” paparnya.
Dalam pesannya, Mbah Tono mewanti-wanti agar para pengunjung yang datang supaya bisa menjaga kebersihan dan peduli terhadap kelestarian alamnya, serta menjadikan sendang tersebut untuk kegiatan yang positif.
“Ini kan wisata religi untuk ritual bukan untuk hura-hura. Kalau kalian kesitu gak usah minta yang macam-macam, jangan minta nomer togel. Gak boleh berburu burung, kalau ketahuan pasti akan saya denda. Berdoa yang baik-baik saja ya,” pinta Mbah Tono.
Sementara itu, Ketua RT 01 RW 01 Kelurahan Podorejo, Ki Bejo Darmadi kepada Wartawan mengatakan untuk ke depannya, sendang tersebut akan dikelola dengan bagus agar bisa menjadi tempat wisata religi yang dikenal oleh masyarakat luas.
“Terus terang saya awam, soalnya saya pendatang. Di Dukuh Kaliancar ini saya diangkat sebagai ketua RT 01, kalau ditanya sejarah adanya sendang tersebut terus terang saya kurang tahu, namun meskipun begitu, saya siap memajukan tempat ini agar bisa dikenal masyarakat Semarang dan Jawa Tengah dan seluruh Nusantara,” ungkapnya.
Selanjutnya Ki Bejo berharap ke depannya, Pemerintah Kota maupun Pemerintah Desa setempat bisa lebih peduli dan memperhatikan keberadaan sendang tersebut biar bisa dikenal masyarakat luas.
“Mudah-mudahan Pemerintah memperhatikan keberadaan sendang ini supaya lebih maju. Bahkan Bu Lurah juga sudah loby ke Pemerintah Kota kepinginnya juga memajukan wisata sendang karena itu kepunyaan warga,” paparnya.
(Lim)
Discussion about this post