GROBOGAN// jateng.kabardaerah.com// -Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Grobogan, melalui Dinas Pangan dan Perikanan melaksanakan berbagai upaya pengembangan pengolahan pangan lokal guna mendukung Gerakan Diversifikasi Pangan, yaitu mengubah pola konsumsi masyarakat agar tidak tergantung pada satu komoditas saja dan mampu memanfaatkan pangan lokal sebagai salah satu sumber energi. Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, pangan lokal didefinisikan sebagai pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal.
Salah satu upaya pengembangan pangan lokal di Kabupaten Grobogan dilakukan dengan melaksanakan pelatihan petani. Pelatihan Olahan Pangan Lokal dilaksanakan di Teknopark Pangan Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan Jawa tengah pada hari Kamis tanggal 18 Januari 2024.
Olahan Pangan berbahan baku Jagung Manis yaitu Selai jagung manis (Sejanis) dan Susu Jagung dipilih sebagai salah satu solusi dalam meningkatkan konsumsi jagung masyarakat sebagai alternatif diversifikasi dan subsitusi beras dengan sumber karbohidrat lainnya di Kabupaten Grobogan.
Peserta pelatihan adalah Anggota Kelompok Wanita Tani se Kabupaten Grobogan dengan jumlah 100 orang. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Dinas Pangan Perikanan beserta Penyuluh di wilayah Binaan Kabupaten Grobogan. Pelatihan dibuka langsung oleh Bupati Grobogan Hj Sri Sumarni, SH, MM Didampingi Amin Nurhatta,SSos Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Grobogan di dampingi oleh Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan beserta jajaran.
Pemerintah Kabupaten Grobogan terus mendorong masyarakat untuk mengembangkan usaha dengan berbahan baku produk lokal. Berbagai bahan baku pangan produksi petani lokal, menjadi peluang usaha yang menjanjikan jika dapat dikembangkan dan dikelola dengan baik. Berbagai jenis pangan olahan di Grobogan sangat bervariasi, namun jenis pangan yang berbahan baku selain beras harus lebih dikembangkan guna meningkatkan ketahanan pangan serta memerangi masalah ancaman krisis pangan.
Masalah krisis pangan merupakan salah satu masalah yang sangat urgent untuk dibahas dikarenakan kaitannya dengan kebutuhan dasar manusia. Krisis pangan ini akan semakin bertambah seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang berimplikasi pada kebutuhan pangan, namun tidak diimbangi dengan kemampuan peningkatan ketersediaan pangan dan pemanfaatan pangan. Konsumsi beras yang masih tinggi, mendorong Dinas Pangan dan Perikanan selalu berusaha mensosialisasikan serta mengajak masyarakat untuk mengganti sebagian konsumsi beras dengan mengkonsumsi sumber karbohidrat selain beras. Ketrampilan masyarakat dalam mengolah sumber pangan selain beras diharapkan mampu meningkatkan diversifikasi konsumsi pangan di Kabupaten Grobogan, khususnya dalam memanfaatkan produksi pangan lokal.
Reporter: BANU ABILOWO.
Discussion about this post