Jateng.Kabardaerah.com, Kendal – Peresmian Madrasah Diniyah Aliyah (MDA) Nurul Huda Botomulyo Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal Jawa Tengah, ditandai dengan pemotongan peta dan diwarnai dengan penerbangan balon.
MDA Nurul Huda Botomulyo, dibawah naungan Pondok Pesantren (Pon-Pes) Nurul Huda yang di asuh oleh Gus Brow yakni putra pendiri Pon-pes Nurul Huda Botomulyo. Sejak meninggalnya Pendiri Pon-Pes Nurul Huda lalu dilanjutkan oleh Keluarganya, kini Pon-Pes tersebut teruskan oleh putra-putrinya termasuk Gus Brow.
Pon-Pes Nurul Huda, didirikan sejak Tahun 1983 oleh KH Ahmad Sholeh, dan di tahun 1999 pernah mengalami kejayaan dimasa itu. Namun sejak pasca meninggalnya sang Pendiri atau Pengasuh waktu itu, menjadikan Pon-Pes Nurul Hidup redup. Karna saat itu para penerus yakni anak-anaknya masih diusia dini.
Pengasuh Pon-Pes Nurul Huda, Muhammad Mabrur yang lebih akrab disapa Gus Brow ini mengatakan, dirinya bersama Keluarga dan dibantu oleh para alumni Bapaknya dulu bertekat, akan melanjutkan apa yang sudah menjadi kewajibannya sebagai putra pengasuh dan pendiri pondok tersebut untuk menyebarkan agama dan pendidikan islam lewat Pondok Pesantren.
“Setelah bermusyawarah dengan keluarga dan juga para alumni Pon-pes Nurul Huda, kita berinovasi untuk menghidupkan kembali MDA Nurul Huda agar bisa kembali jaya seperti dulu kala, ketika Madrasah ini dipimpin oleh Bapak saya,” Kata Gus Brow, saat peresmian MDA Nurul Huda di halaman Pon-Pes Nurul Huda Botomulyo Cepiring, Minggu (05/07).
Ketua Pengurus MDA Nurul Huda, Ahmad Khoiruddin mengatakan, untuk awal mula, siswa MDA Nurul Huda ini mencapai 30 siswa putra-putri. Adapun tarjet kedepan nanti itu 20 siswa per ruang kekelas.
“Kita juga sudah menyiapkan 6 ruang kelas, yang dilengkapi dengan bangku, meja dan alat ajar mengajar lainnya. Kita juga akan mengunakan metode pembelajaran baru, seperti halnya Pembelajaran bidang studi sejarah, dengan mengunakan metode pembelajaran secara virtual atau visual,” Ungkapnya.
Ia Melanjutkan, disaat masa kejayaan dulu itu santri Pon-Pes Nurul Huda bisa mencapai 750 santri. Untuk itu kita akan mengunakan metode pembelajaran baru ini agar bisa menjadi daya terik tersendiri bagi masyarakat yang mau memasukan anaknya di dunia pendidikan yang berbasis pesantren. Dengan harapan MDA ini bisa berkembang pesat seperti dulu lagi.
“Berawal dari niat baik, dan bagaimana caranya bisa membangun dan melestarikan pendidikan Pondok Pesanten didalam ajaran kurikulum yang ada di madrasah,” Pungkasnya.
Kepala Desa Botomulyo Cepiring menyampaikan, pihaknya akan mendukung dan mensuport sepenuhnya dengan hadirnya MDA Nurul Huda di desa Botomulyo.
“Semoga dengan adanya MDA Nurul Huda ini bisa menciptakan generasi yang berprestasi dan berakhlak mulia,” Pungkasnya. (Zam/red)
Discussion about this post