BOYOLALI, jateng.kabardaerah.com – Perum Perhutani KPH Telawa Divre Jawab tengah Giat Penanaman Tanaman utama Kayu Putih dan diselingi Tumpang sari Tanaman buah Alpokat. Sebelum penanaman kayu putih di mulai di lakukan pengecekan lapangan bersama Mitra Perhutani yang rencana di tanam seluas 16 Ha di petak 5A RPH Brangkal BKPH Karangwinong KPH Telawa.
Setelah Tim Media Kabardaerah.com bersama Awak Media lain dari Kantor KPH Telawa bersama Waka Administratur Perum Perhutani KPH Telawa Margono dalam rangka Silaturahmi pada hari Selasa tanggal 18/19)2022 pukul 11.00 wib ,dan melihat lihat keadaan di lahan petak 5A RPH Brangkal yg masih belum di tanami tanaman utama tersebut.
Perum perhutani KPH Telawa yang bekerja sama dgn Mitra perum perhutani sebagai pihak ke tiga dalam pengembangan penanaman Tumpangsari atau tanaman selingan yang berupa buah Alpokat.Mengacu pada pada Peraturan pemerintah (PP) nomor 26/2022 diharapkan bisa terlaksana dan berhasil dan menguntungkan bagi semua pihak.
Menurut Eko KRPH Brangkal BKPH Karangwinong kepada Tim Media Kabardaerah.com menyampaikan bahwa,” rencana yang akan di tanam untuk selingan tanaman utama kayu putih tersebut adalah tanaman buah Alfukat,”Ujarnya.
Dijelaskan Eko,
Alpukat Aligator (Persea americana) adalah varian tanaman alpukat yang unik dan istimewa yang berasal dari Meksiko. Alpukat Aligator merupakan buah alpukat yang wajib dicoba dan rekomended untuk di budidayakan,”Ungkapnya.
Dikatakan Eko bahwa,” Alpukat ini kerap dijuluki sebagai “Giant Avocado”. Selain itu, buah alpukat aligator dikenal dengan bentuk buahnya yang unik, bayangkan saja, bentuk buahnya bulat memanjang dan membesar di bagian bawah sedangkan bagian pangkal berukuran lebih kecil seperti bentuk hewan alligator,”Katanya.
Eko berharap dengan keberhasilan Mitra Perum Perhutani di KPH Telawa ini nanti, KPH Telawa akan menjadi KPH Telawa yang Mandiri karena mampu meningkatkan hasil dari Tumpangsari atau selingan dari tanaman utama kayu putih itu sendiri,” Pungkas Eko KRPH Brangkal BKPH Karangwinong.
Reporter : BANU ABILOWO.
Discussion about this post