Blora, jateng.kabardaerah.com – Hujan lebat yang terjadi sejak Senin kemarin (25/4/2022) di kecamatan Blora menyebabkan tanah longsor di kawasan Tirtonadi tepatnya di kawasan saluran drainase Grojogan Kelurahan Mlangsen.
Akibat tanah longsor yang terjadi menyebabkan talud tanggul jalan lingkungan ambrol dan jalan lingkungan di Gang Jambu Kelurahan Mlangsen amblas sepanjang kurang lebih 30 m dengan kedalaman sekitar 2-4 meter.
Dalam rangka mengantisipasi kerusakan lebih lanjut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) melalui bidang Sumber Daya Air (SDA) segera melakukan kaji cepat terhadap longsor serta melakukan blokade akses jalan, Rabu (27/4/2022).
Selain itu mengimbau warga terdampak untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kepala Dinas PUPR Blora, Samgautama Karnajaya, menerangkan, untuk sementara ini telah dilakukan penanganan darurat dulu dengan melakukan pengendalian aliran air tanah yang masuk ke area titik longsor agar tidak semakin memperparah longsornya.
“Kami lakukan pengaliran air permukaan yang menggenang di area longsoran dan melakukan pengamanan tanah dengan penutupan areal yg terdampak longsor dengan terpal,” jelasnya.
“Hal ini kami lakukan dalam rangka mengurangi rembesan air permukaan agar tidak masuk ke dalam tanah yang dapat menyebabkan tanah kembali longsor, sambil nanti kita lihat perkembangan gerakan tanahnya setelah tidak gerak lagi akan kami ambil langkah-langkah selanjutnya untuk penanganan darurat dan semi permanennya,” ungkapnya.
Sementara itu Kabid SDA DPUPR Blora, Surat, menjelaskan sesuai arahan dari Kadinas, hari ini setelah kami mendapat laporan dari masyarakat segera menggerakkan petugas Operasi Pemeliharaan (OP) untuk melakukan langkah-langkah penanganan darurat untuk meminimalisir agar longsor tidak terjadi kembali.
“Kami juga mengupayakan untuk menangani Longsoran ini berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana Semarang untuk bisa berkolaborasi bersama dengan kami dalam penanganan darurat maupun permanennya nanti,” kata Surat.
Sedangkan dari BBWS setelah Lebaran nanti akan meninjau lokasinya guna langkah-langkah penanganan yang lebih menyeluruh dan komprehensif lagi.
“Sudah dipasang police line sdh di ujung jalan juga sudah dipasang rambu jalan larangan masuk,” ucapnya.
Adapun kronologi awal terindikasi awal mula tanah bergerak pada hari Jumat 22 april 2022, dimana drainase sebelah barat mengalami ambles 30 – 40 cm dan membuat aliran air drainase ke arah bawah.
Kejadian tanggal 26 april 2022 pukul 16.30 WIB, dikarenakan hujan yang terus menerus selama beberapa hari dengan keadaan dari drainase yang sudah rusak, kemudian mengakibatkan longsor dan amblasnya tanah ke bawah dengan rincian bahu jalan kanan kiri @1 meter, kemudian badan jalan 3 meter amblas ke bawah sedalam 1,5 – 2 meter. Dan mulai mengancam pemukiman penduduk 3 KK.
Terkini pada pukul 21.00 WIB keadaan makin parah, bahu dan badan jalan longsor lagi menjadi sedalam 3 – 4 meter, kemudian sudah mendampak ke warga.
Yaitu, Yudi suryo 33 th, RT 7/RW 2, terdampak pada produksi batik “jeni” dimana sudah memakan bagian gerbang sebesar 1 meter dengan kedalaman 2 meter
Marsono, RT 7/RW 2, terdampak 2 meter dari bahu jalan dengan kedalaman 3 meter, dan tinggal 5 cm dari longsoran dengan tiang rumahnya (sudah diimbau untuk mengungsi).
Kemudian, Winarto 64 th, RT 8/RW 2, terdampak pada tembok pembatas rumah sudah retak dan bagian drainase depan rumah sudah mulai amblas.
Jadi longsoran, panjang 30 meter dengan kedalaman 5 – 6 m, lebar jalan terdampak 5 meter, rumah terdampak 2 meter dan tanah bergerak ke timur 5 meter ke kali Grojogan dari posisi semula jadi total lebar 12 meter.
Besar kemungkinan apabila terjadi hujan lagi bisa mengakibatkan bertambah parahnya longsor, dikarenakan kondisi tanah yang masih berdenyut dan bisa tiba-tiba bergerak. (Arief. W)
Discussion about this post