GROBOGAN Jateng Kabardaerah.com –
Memasuki akhir tahun yang selalu identik dengan curah hujan yang cukup tinggi, Pemerintah Kecamatan Kedungjati menggelar Apel Konsolidasi Kesiapsiagaan dan Perlengkapan Search and Resque (SAR) Menghadapi Bencana Alam di Wilayah kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan di kantor BPLKMD kecamatan Kedungjati pada hari Rabu tanggal (02/11/2022) pagi tadi.
Apel & Rakor konsolidasi Kesiap-siagaan Hadapi Bencana Alam dipimpin oleh Kuspriyati,S.STP, MH Camat Kedungjati dan diikuti oleh Kapolsek Kedungjati AKP Muslih,SH dan jajarannya , Kapten Cpm Joko Santoso Danramil Kedungjati dan Anggotanya Satpol PP, Waka Adm Perum Perhutani KPH Semarang beserta jajarannya, Satgas Bencana dan elemen masyarakat di wilayah Kecamatan Kedungjati.
Kesiap-siagaan menghadapi bencana merupakan langkah preventif dalam mengantisipasi penaggulangan bencana alam yang telah di atur dalam Undang-undang. Paradigma penanggulangan bencana telah berubah dari responsif menjadi preventif.
Demikian disampaikan Kuspriyati ,S.STP,MH Camat Kedungjati saat memberikan arahan pada apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam, Pada hari Rabu (02/11/2022) pagi tadi di Kantor BPLKMD kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Jateng.
Kuspriyati,S.STP, MH menjelaskan, berdasarkan hasil kajian risiko kebencanan di wilayah kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan indeks risiko bencana menempati peringkat sedang,”ucapnya.
Menurut Kuspriyati,S.STP, MH Camat Kedungjati mengatakan bahwa,”
Wilayah kecamatan Kedungjati merupakan daerah dengan berbagai karakteristik geografisnya, yang dapat menjadi multi ancaman terjadinya bencana alam,” Ujarnya.
Dijelaskan Kuspriyati,S.STP, MH,
“Sedangkan menurut perhitungan
wilayah kecamatan Kedungjati memiliki karakteristik bencana yang unik, yang mana setiap terjadi Hujan pasti ada Angin puting beliung,dan banjir pasti juga terjadi tanah longsor dan Untuk menanggulangi bahaya ancaman bencana tersebut, diperlukan adanya perubahan perilaku menuju budaya aman bencana,”Ungkapnya.
Menurut Kuspriyati,S.STP, MH,
“Sosialisasi, gladi lapangan serta keterpaduan pemerintah Kecamatan Kedungjati dengan masyarakat serta dunia usaha, sangatlah diperlukan dalam rangka menurunkan risiko dari bencana tersebut,” kata Kuspriyati,S.STP, MH Camat Kedungjati.
Selain itu, lanjutnya, respon yang cepat antara keterpaduan pemerintah dan masyarakat dalam penanganan bencana juga sangat diharapkan. Sehingga dapat berjalan cepat, tepat, efisien dan efektif,”Tandasnya.
Kuspriyati ,S.STP,MH Camat Kedungjati berharap,
“Marilah kita mulai peduli dengan lingkungan di sekitar kita. Ajaklah anak-anak dan keluarga kita untuk mencintai dan menghargai lingkungan. Tindakan sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, juga merupakan partisipasi kecil dalam menjaga lingkungan,”Pinta Kuspriyati,S.STP, MH.
Sementara itu Kapolsek Kedungjati AKP Muslih,SH juga menyampaikan bahwa,”
Berdasarkan prakiraan cuaca yang disampaikan BMKG, puncak musim penghujan terjadi di bulan November 2022 hingga Februari 2023, “kita harus mewaspadai bencana alam yang mungkin terjadi pada musim penghujan ini.” Ujarnya.
Menurut Kapolsek Kedungjati AKP Muslih,SH,”
Apel Konsolidasi Kesiapsiagaan dan Perlengkapan Search and Resque (SAR) Menghadapi Bencana Alam digelar untuk menyiapkan personil dan menggelar seluruh sarana prasarana yang akan digunakan dalam penanggulangan bersama,”Ungkapnya.
Kapolsek Kedungjati AKP Muslih,SH mengatakan bahwa selain personil dan sarana serta prasarana, diperlukan langkah antisipasi lainnya seperti mapping titik lokasi yang rawan terhadap bencana selama musim penghujan,”Imbuh AKP Muslih,SH.
Disampaikan oleh AKP Muslih,SH,
“Dengan ini teman-teman di wilayah maupun distrik yang rawan bencana perlu menyiapkan tempat, logistik, sarana dan prasarana sehingga masyarakat yang terdampak tetap bisa memiliki motivasi dan semangat. Dengan kesiapan dan soliditas yang tinggi, harapannya masyarakat dapat terbantu dan semoga kondisi cuaca yang diprakirakan tidak memberikan dampak bencana yang besar di wilayah Kecamatan Kedungjati.” Pungkas AKP Muslih,SH .
Reporter Kabiro Grobogan BANU ABILOWO.
Discussion about this post