Semarang, jatengkabardaerah.com. Pelaksanaan Proyek Tukar Guling SMPN 16 Kota Semarang yang terletak di Ngaliyan , kini telah menjadi sorotan Para Aktivis Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi ( GNPK) Jawa Tengah yang terungkap dalam rapat konsultasi di Kedai Kopi Semarang beberapa waktu lalu.
Dalam pembahasannya diantaranya terkait Leletnya Pembangunan Pengganti Gedung SMPN 16 Semarang.
“Sebenarnya ada apa dengan proses pembangunan SMPN 16 Semarang yang terkesan lelet, padahal tukar gulingnya sudah selesai , termasuk anggaran pembangunan serta tanah penggantinya sudah tersedia. Kalau molor terus, nanti tak jadi-jadi bangunannya dan yang jadi korban Murid dan gurunya, ” ungkap Mastur selaku Ketua Dewan Pembina GNPK Jateng.
Bahkan Mastur juga mengendus ada faktor lain yang diduga turut menghambat proses pembangunan sekolah tersebut,
“Faktor penghambatnya bisa saja berupa tehnis atau masalah keuangan, karena anggarannya khan mencapai ratusan miliaran rupiah yang bisa berpotensi keranah korupsi” tandasnya .
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah SMPN 16 Kota Semarang, Badrul Anwar menyatakan ketidaktahuannya atas alasan molornya pembangunan sekolahnya.
“Masalahnya saya tidak tahu menahu, itu biasanya yang tahu bidang Sarpras pendidikan. Kami Khan hanya pengguna saja, tapi saya dengan selentingan terkait tendernya,” ungkapnya dikantornya (Senin, 22/8)’.
Selanjutnya Badrul Anwar berharap pembangunannya tidak berlama-Lama agar kami bisa belajar dengan baik, “intinya segera dipercepat pembangunannya, karena kami mengusulkan sudah lama. Karena siswa kami jumlahnya sekira 800 an orang ditambah 50 guru serta karyawan, “imbuhnya.
Dalam penelusuran media ini, Proses tukarguling SMPN 16 semarang dengan pihak PT Jasa Marga, karena terkena proyek jalan tol sudah sejak
Bulan Desember 2016 atau menjelang Pilkada Kota Semarang yang besaran nilai tukargulingnya mencapai Rp 126 Miliaran, termasuk anggaran pembangunan gedung sekolahnya senilai Rp 11 bangunan dan pembelian lahan tanahnya mencapai Rp 112 Miliaran seluas 1.5 hektaran yang terletak dijalur strategis jalan ngaliyan Semarang.
Namun hingga kini lahan tersebut masih proses perataan tanah yang belum ada tanda-tanda proses pembangunan kontruksinya. “Sudah 6 tahun kami menunggunya, tapi sampai saat ini belum juga pindah, “ungkap seorang Guru.
(Syailendra)
Discussion about this post