Jateng.Kabardaerah.com, Magelang – Kota Magelang menjadi kota yang tidak luput dari persebaran Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pulang kampung. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2020 pada tahun ini dilaksanakan di wilayah domisili masing-masing mahasiswa, Selasa (11/08/2020).
Hal yang menarik yaitu konsep KKN Pulang Kampung mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Kota Magelang terdiri dari 3 kecamatan yang tersebar oleh 19 anak mahasiswa UNDIP yang sedang melaksanakan KKN tersebut.
Dalam pelaksanaannya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang memberikan lampu hijau kepada para mahasiswa untuk melaksanakan KKN di wilayah Kota Magelang asalkan tetap menerapakan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan.
Dalam waktu kurang lebih 45 hari, mahasiswa menjalankan KKN terhitung dari tanggal 5 Juli – 15 Agustus 2020. Salah satu peserta KKN Tim II UNDIP yaitu Vandita Oktavia, seorang mahasiswi Hubungan Internasional yang melaksanakan KKN di Kecamatan Magelang Utara. Vandita menginisiasikan 2 program yaitu edukasi mengenai pentingnya protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah kepada masyarakat Magelang Utara dan pembagian handsanitizer dan edukasi mengenai urgensi ketahanan siber bagi pelaku UMKM yang sesuai dengan dinamika kebutuhan di era digital.
Kedua program yang diusung haruslah disesuaikan dengan tema KKN dan preferensi jurusan masing-masing mahasiswa.
Pada program pertama, Vandita melakukan edukasi singkat mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan di era new normal kepada para pekerja jalanan seperti tukang becak, tukang parkir, tukang sapu, dan sebagainya. Menurutnya, sasaran tersebut sangat tepat mengingat mereka sangat rentan terkena virus tersebut. Tidak cukup hanya mengedukasi saja, namun juga membagikan hand sanitazer kepada sejumlah pekerja jalanan.
Program ini telah berjalan selama tiga tahap dalam waktu 1 minggu di minggu keempat bulan Juli dengan lokasi yang berbeda-beda setiap tahap namun tetap berada di kawasan Kecamatan Magelang Utara. Edukasi yang dilakukan oleh Mahasiswa UNDIP diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kepada para pekerja jalanan agar selalu mentaati protokol kesehatan yang sesuai dengan anjuran pemerintah.
Pada program kedua, UMKM yang menjadi target yaitu merupakan bisnis mahasiswa yang terletak di kawasan Petrobangsan, Magelang Utara dan masih berjalan sekitar 1,5 bulan. Produk yang mereka pasarkan yaitu kentang crispy home made tanpa bahan pengawet yang diberi nama “Potaqi”.
Dimulai dengan edukasi yang dijalankan oleh salah satu mahasiswa dengan membuat media sosial, setelah itu Vandita melanjutkan edukasi mengenai cara mengantisipasi terjadinya ancaman siber. Seperti yang kita ketahui bahwa serangan siber bisa terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa mengenal waktu.
Dimulai dari hal kecil bahwa jika UMKM ini memasarkan produknya dengan media sosial, maka password yang dibuat tidak boleh terlalu singkat dan menggunakan angka serta huruf yang mudah ditebak dan hanya diketahui orang terdekat yang hanya dapat dipercaya saja. Karena jika tidak, maka dapat merugikan UMKM tersebut dan hal yang mungkin terjadi yaitu peretasan data pelanggan sehingga bisa saja pelaku UMKM kehilangan pelanggan tetapnya.
Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat Magelang Utara yang semula belum memahami new normal serta belum menerapkan protokol kesehatan menjadi lebih mengerti bahwa COVID-19 adalah virus berbahaya yang mengancam kehidupan manusia.
Selain itu bagi para pelaku UMKM serta pedagang-pedagang di luar sana diharapkan juga tetap bisa memasarkan produknya walaupun secara online, dan lebih mengerti cara mengantisipasi adanya serangan siber jika sewaktu-waktu terjadi, serta tidak menyurutkan langkah UMKM tersebut untuk terus memasarkan produknya.
(Penulis : Vandita Oktavia )
Discussion about this post