Kendal, jateng.kabardaerah.com – Desakan agar kasus dugaan korupsi yang telah menelan korban seorang Aparat Sipil Negara (ASN ) Bapenda Kota Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetyo yang jasadnya ditemukan dibakar secara biadab di kawasan pantai Marina Semarang beberapa waktu lalu harus segera diusut tuntas. Karena disamping kejahatan tersebut dilakukan secara sadis dan biadab, juga telah menjadi ancaman luar biasa bagi para saksi serta para pegiat korupsi di Jawa Tengah.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Provinsi Jawa Tengah, HR. Mastur, SH, Msi yang mendesak agar aparat penegak hukum (APH ) bisa segera mengusut tuntas kasus korupsinya dengan memeriksa siapapun yang terlibat di dalamnya.
“Kasus pembunuhan saksi kasus korupsi ini adalah perbuatan sadis dan biadab, dan nyata telah menjadi ancaman luar biasa bagi pemberantasan korupsi di Jawa Tengah. Oleh karena itu kami mendesak agar APH segera mengusut tuntas kasus korupsinya, disamping kasus pembunuhan biadabnya,” ungkapnya, Selasa (20/9).
Bahkan Mastur juga mengindikasikan adanya ancaman nyata terhadap para pegiat anti Korupsi di Jawa Tengah ini yang harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk KPK dan LPSK RI juga harus turun gunung ke daerah-daerah.
“KPK harus mulai turun ke daerah untuk memberantas korupsi dan LPSK juga diharapkan mampu melindungi para pelapor dan atau saksi korupsi di daerah,” imbuhnya.
Selanjutnya Mastur pun mencatat ada beberapa pegiat anti Korupsi yang vokal mengkritisi kasus dugaan korupsi yang berakhir dengan nasib yang mengenaskan dan atau justru berbalik menjadi loyalis para terduga koruptor untuk sekedar mencari keselamatan.
“Memang menjadi pegiat anti korupsi penuh resiko dan tantangan, karena korupsi termasuk kejahatan luar biasa yang para pelakunya luar biasa dengan tantangannya pun luar biasa. Namun semua itu harus dihadapi guna menyelamatkan uang negara. Makanya sekali lagi kami mendesak APH untuk mengusut tuntas kasus ini tanpa pandang bulu, siapapun pelaku dan dalangnya harus diadili guna memenuhi rasa keadilan masyarakat,” pungkas Pria yang juga pengacara senior ini kepada Media ini.
Sebagaimana diketahui, seorang ASN Bapenda Kota Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetyo sempat dilaporkan hilang sejak 24 Agustus 2022 atau sehari sebelum dirinya diperiksa dugaan kasus korupsi di Polda Jawa Tengah, namun belakangan ini terindikasi jasad ASN tersebut telah ditemukan bekas di kawasan Pantai Marina Semarang. Dan kini kasus yang menggemparkan jagat Semarang ini masih dalam penanganan pihak kepolisian setempat agar kasus ini bisa dibuka ke publik secara terang benderang. (TIM)
Discussion about this post