Kendal, jateng.kabardaerah.com – Puluhan Armada Bus Rapit Transit (BRT) Trans Jateng Koridor III route Semarang – Kendal yang telah beroperasi mulai bulan Oktober 2019 lalu ternyata hingga kini belum disubsidi pihak Pemerintah Kabupaten Kendal. Hal ini sebagaima diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Kendal, M. Eko yang menjelaskan semua pembiayaan Trans Jateng dari Pemerintah Propinsi Jawa Tengah.
“Saya dengar dari Pengelola BRT Trans Jateng Ada 11 Milyaran untuk pembiayaanya dari Propinsi Jateng, sedangkan dari Kendal sampai saat ini belum ada subsidinya, “ungkap Eko. (Rabu, 24/8)
Dan Eko juga membeberkan dampak tidak ada subsidi dari Pemerintah Kendal, maka harga tiketnya lebih mahal dari Kota Semarang, “Untuk pelajar di Kota Semarang harga tiketnya hanya Rp 1000 sedangkan di Kendal tiketnya Rp 2000 untuk pelajar. Karena kita tidak ada subsidinya, “jelasnya.
Selanjutnya Eko juga berharap dengan kehadiran BRT trans Jateng Koridor III semarang -kendal ini perlu ada kepeduliaan semua pihak, disamping ada subsidi dari pemerintah Kendal juga ada kepedulian dari Pihak swasta dan Masyarakat Kendal agar beralih moda Ke BRT ,”Saya tadi berangkat ke kantor mencoba pakai BRT , ternyata nyaman. Dan jika tiap hari gunakan BRT, maka sebulannya cukup Rp 120 ribuan dibanding kendaraan pribadi” tandasnya.
Sebagaimana diketahui pada senin lusa Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki (WSB) telah meresmikan perpanjangan rute BRT trans Jateng sampai ke Weleri, dari sebelumnya yang hanya berjarak 21 kilometer dari Terminal Mangkang sampai ke Terminal Bahurekso dengan 14 armada dan terdapat 32 shelternya.
Namun hingga kini keberadaan Moda Angkutan Modern yang cukup nyaman ini belum banyak dilirik para penggunanya.Sehingga pengelolanya harus terus dibantu dari dana APBD guna menopang operasionalnya, “Sebenarnya untuk perpanjangan rute dari Terminal Bahurekso ke Weleri, kemarin Ada CSR dari Perusda, BNI dan Bank Jateng untuk bangun 3 shelter. Karena Dari APBD kendal belum dianggarkan, “pungkas eko. (tim)
Discussion about this post