Jateng.Kabardaerah.com, Kendal – Ada empat Pasar hewan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, yang menjadi rujukan para Peternak sapi untuk memasarkan ternaknya. Hal tersebut menjadi sorotan Bakal Calon (Balon) Bupati Kendal, H Windu Suko Basuki. Pasalnya, Potensi Pasar hewan di Kabupaten Kendal menurutnya sangatlah tinggi.
Basuki menilai, tingginya market perdagangan sapi dan kambing di empat pasar hewan tersebut, menunjukkan peternakan sapi, kambing di Kendal sangat tinggi, dan itu merupakan satu peluang untuk bisa dikembangkan lagi sebagai swadaya masyarakat, khususnya di Kendal.
Basuki melanjutkan, kalau melihat kebutuhan dari Home industri kerupuk rambak dan daging sapi dan kambing di Kendal sangat tinggi, maka dari itu dirinya punya gagasan untuk Peternakan Sapi dan kambing bisa dikelola oleh bumdes dan koperasi yang berbasis peternakan.
“Lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan koperasi, kita bisa mendorong untuk pertumbuhan dan perkembangan ekonomi masyarakat, terutama dalam menopang permodalan pengembangan usaha para peternak,” Kata Basuki saat mengunjungi pasar hewan di Kecamatan Sukorejo, Sabtu (20/06/2020)
Basuki menilai bahwa, untuk memajukan peternakan yang ada di Kendal, diperlukan peran serta pemerintah untuk menunjang kemajuan peternakan.
“Mereka perlu pendampingan dan bimbingan dalam mengelola peternakan, perlu adanya pelatihan, vaksinasi dan bahan baku yang terpelatihan. Festival sapi dan kambing juga perlu diadakan, untuk penyemangat bagi peternak dan mempermudah mempromosikan hasil ternaknya. Tidak kalah penting, limbah ternak juga bisa dibuat pupuk yang sangat baik untuk tanaman,bisa juga dikembangkan untuk bahan gas,” Paparnya.
Lebih lanjut Basuki memaparkan, peternakan sapi dan kambing perlu terus dikembangkan hingga kita bisa swadaya daging sapi, kambing, sehingga kita tidak perlu lagi memasok dari luar daerah.
“Saat ini Kebutuhan masyarakat terhadap kulit sapi untuk dijadikan kerupuk rambak juga tinggi. Terlebih kebutuhan kulit sapi saat ini di Kendal masih harus mendatangkan dari luar kota,” Tandasnya.
Ia melanjutkan, dalam tingkat Nasional ada beberapa sapi unggul yang sering dikembangkan di Indonesia, seperti sapi brahmana, Limousine, sapi Jawa dan sapi perah.
“Peternak bisa melihat peternakan sapi dari 3 aspek, pertama tentang breeding dimana bisnis ini menekankan memperbanyak populasi, sehingga yang dijual adalah hasil anakan sapi, yang kedua penggemukan, orentasinya ialah membeli untuk di gemukkan dengan rentang waktu tertentu, yang terakhir yaitu memelihara sapi perah yang tentu diprioritaskan untuk menghasilkan susu,” Tandasnya.
Dikatakan, dalam memelihara sapi, kita bisa tentukan target pencapaian hasil atau dalam memelihara, seperti halnya breeding dan perah sapi, untuk itu kita perlu perbanyak makan hijaunya untuk memperbaiki kualitas susu, sedangkan untuk penggemukan, biasanya ditambahkan konsentrat daging,katuk, dedak, dan jerami.
“Daerah Kendal kan penghijaunnya bagus dan sangat Melimpah, ini satu modal tersendiri bagi para peternak,” Pungkasnya.
Salah satu pedagang sapi di pasar hewan Sukorjo, Heru (55) mengatakan, dalam satu tahun omsetnya bisa mencapai diatas 1 miliyar.
“Kalau saat rame mampu menjual 150 sampai 400 ekor sapi dan kambing pertahunnnya. Apalagi saat mendekati Mendekati hari raya Qurban, malah bisa lebih dari itu,” Terangnya.
Ia menjelaskan, saat kondisi pandemi Covid-19, menjadi keberkahan tersendiri. Menurutnya, pedagang sapi di Kendal tidak begitu terpengaruh terhadap Covid-19, ini bisa dibuktikan peternak dan petani tidak ada PHK, tetap saja memelihara ternak.
“Saat Pandemi Covid-19 ini bagi saya pribadi tidak terlalu pengaruh, omset saya masih stabil seperti hari-hari sebelumnya, naik turunnya market menurut saya hal yang wajar,” Pungkasnya.
Empat pasar tersebut berada di wilayah Sukorjo, Boja, Weleri, Cepiring . Saat berkunjung ke pedagang sapi, Balon Bupati Kendal, Windu Suko Basuki, juga ikut memesan sapi berbobot diatas 1 ton sebanyak 20 ekor sapi, dengan harga 20 juta, dan memesan juga 15 kambing dari para peternak. (Feb/Zam)
Discussion about this post